Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tokopedia Sumbang Rp1,96 Triliun, Pendapatan Kresna (KREN) Tembus Rp12,4 Triliun

Emiten induk grup teknologi Kresna, PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) membukukan kenaikan pendapatan sepanjang 2021. PT Tokopedia menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar perseroan.
Michael Steven, Founder & Chief Executive Officer (CEO) PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dalam acara Paparan Publik PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) secara virtual, Kamis (29/7/2021).
Michael Steven, Founder & Chief Executive Officer (CEO) PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dalam acara Paparan Publik PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) secara virtual, Kamis (29/7/2021).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten induk grup teknologi Kresna, PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) membukukan kenaikan pendapatan sepanjang 2021. PT Tokopedia menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan KREN yang berakhir 31 Desember 2021, kinerja perusahaan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp12,40 triliun, meningkat 10,92 persen dibandingkan dengan pendapatan bersih pada 2020 sebesar Rp11,18 triliun.

Tahun lalu, mayoritas pendapatan KREN disumbang oleh segmen teknologi dan digital, yakni sebesar Rp12,67 triliun. Sementara sumber pendapatan dari keuangan dan investasi pada posisi negatif Rp272,33 miliar.

Adapun pendapatan yang melebihi 10 persen dari total konsolidasian selama 2021 paling besar berasal dari PT Tokopedia, yakni Rp1,96 triliun atau setara dengan 15,85 persen dari total pendapatan.

Sebagai catatan, PT Anugerah Wicaksana Digital (AWD) yang merupakan entitas anak usaha KREN, menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Tokopedia pada 26 September 2021 tentang penjualan voucher elektronik. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak 26 September 2020 dan berakhir pada 26 September 2022.

Posisi Tokopedia disusul oleh pendapatan yang berasal dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), emiten pengelola jaringan ritel Alfamart, dengan nilai Rp1,02 triliun atau sekitar 8,22 persen.

Meski pendapatan bersih KREN memperlihatkan kenaikan, beban perseroan juga ikut terkerek menjadi Rp12,72 triliun, dari Rp11,38 triliun. Hal ini membuat perusahaan mengalami rugi usaha sebesar Rp316,92 miliar, lebih tinggi dari posisi 2020 sebesar Rp206,97 miliar.

Adapun hingga akhir Desember 2021, KREN mencatat penurunan total aset menjadi Rp3,13 triliun, dari Rp3,33 triliun pada akhir 2021. Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan naik dari Rp585,50 miliar di akhir 2021, menjadi Rp650,61 miliar pada akhir Desember 2021.

Sementara itu, total ekuitas perseroan turun menjadi Rp2,48 triliun, dari Rp2,74 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper