Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan Ramal Emiten Energi Bakal Cuan, ADRO Paling Diminati

Emiten sektor energi khususnya dinilai berpotensi meningkatkan kinerja.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sektor energi khususnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) diramal JP Morgan dapat meraih kinerja cemerlang tahun ini.

Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, Henry Wibowo dan timnya memaparkan, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan kapitalisasi pasar US$7 miliar atau setara Rp106,83 triliun memperoleh tambahan free cash flow (FCF) dari harga batu bara termal yang kuat saat ini khususnya untuk investasi energi terbarukan.

Pihak analis JP Morgan tersebut menilai ADRO cukup potensial mencatatkan kinerja yang baik, terlebih karena pertumbuhan EBITDA anak usaha Adaro Group, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang mengalami pertumbuhan pesat.

“Kami melihat minat investor yang baik di ADRO terutama karena kami menyoroti potensi EBITDA ADMR sebesar US$562 juta pada 2022,” ujar Henry dkk dalam hasil risetnya, dikutip Senin (2/5/2022).

Hal ini, lanjut analis, merupakan blueprint yang cemerlang untuk diikuti oleh produsen atau konglomerat sektor energi lainnya.

Lebih lanjut, beberapa emiten dibidik dapat memanfaatkan peluang diversifikasi energi hijau seperti PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).

“Kami percaya ASII dan UNTR dapat mengikuti tren serupa dalam diversifikasi energi hijau dan membantu meningkatkan penilaian valuasi multiple re-rating.

Selain itu, adanya minat yang cukup besar pada industri logam terutama untuk emiten penambang nikel seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga menarik untuk dicermati.

“Kami juga melihat minat yang besar pada logam terutama penambang nikel seperti INCO, ANTM, juga MDKA yang baru-baru ini menambah eksposur nikel dan kemitraan dengan CATL,” tutup analis.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, ADRO menyepakati pembagian dividen senilai Rp9,3 triliun. Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir menyatakan industri batu bara menutup tahun 2021 dengan sangat baik. Pasalnya pemulihan ekonomi global turut meningkatkan permintaan energi listrik dan batu bara.

“Melalui fokus yang konsisten pada keunggulan operasional dan pengendalian biaya, kami berhasil melampaui panduan dan mempertahankan marjin yang sehat," ujar pria yang akrab dengan nama Boy Thohir tersebut.

Pada perdagangan bursa pekan lalu menjelang Idulfitri, Kamis (28/4/2022) saham ADRO tercatat parkir di zona hijau dengan peningkatan 5,36 persen atau setara 170 poin ke level 3.340.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper