Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan total produksi batu bara 12,15 juta ton pada kuartal I/2022, atau turun 6 persen dari kuartal I/2021 (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan sampai dengan 31 Maret 2021, ADRO juga mencatat volume penjualan batu bara pada kuartal I/2022 mencapai 12,20 juta ton, atau turun 3 persen yoy.
“Walaupun kuartal pertama ini biasanya memang lebih lemah karena musim hujan, ADRO mengalami musim hujan yang lebih parah pada kuartal I/2022 sehingga memengaruhi aktivitas penambangan,” jelas manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, Jumat (29/4/2022).
Dari sisi negara tujuan penjualan, Indonesia menjadi tujuan pasar terbesar ADRO pada kuartal I/2022, yang sejalan dengan tingginya permintaan domestik pada kuartal ini.
Asia Timur Laut dan Asia Tenggara merupakan dua tujuan penjualan tertinggi pada kuartal I/2022. Perinciannya, India meliputi 13 persen penjualan ADRO sementara China meliputi 10 persen penjualan pada periode ini.
Dari segi segmen usaha tambang batu bara, PT Adaro Indonesia (AI) memproduksi 9,82 juta ton batu bara pada kuartal I/2022, atau turun 9 persen yoy dari kuartal I/2021. Penjualan produk utama AI yakni Envirocoal pada kuartal I/2022 mencapai 11,04 juta ton, atau turun 7 persen yoy.
Baca Juga
Selanjutnya, Balangan Coal Companies mencatat total produksi pada kuartal I/2022 mencapai 1,13 juta ton, atau turun 4 persen yoy. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memproduksi batu bara pada kuartal I/2022 mencapai 0,62 juta ton, atau turun 4 persen yoy dari 0,65 juta ton pada kuartal I/2021.
Penjualan batu bara ADMR untuk periode ini mencapai 0,59 juta ton, atau naik 15 persen yoy. Pada kuartal I/2022, ADMR menjual batu bara ke para pelanggan di pasar domestik maupun ekspor, dengan Jepang sebagai tujuan penjualan tertinggi pada kuartal I/2022.
Selanjutnya, Mustika Indah Permai (MIP) pada kuartal I/2022 memproduksi 0,57 juta ton, atau naik 134 persen yoy. Penjualan batu bara MIP untuk periode ini berjumlah 0,57 juta ton, atau naik 139 persen yoy.
Pada kuartal I/2022, batu bara MIP dijual ke para pelanggan di pasar domestik dan ekspor, sementara perusahaan terus mengembangkan pasar untuk batu bara MIP di wilayah ini.
Kemudian, Kestrel Coal Mine (Kestrel) pada kuartal I/2022 memproduksi batu bara mencapai 1,77 juta ton, atau naik 33 persen yoy dari kuartal I/2021. Penjualan batu bara pada periode ini mencapai 1,67 juta ton, atau naik 8 persen yoy.
Kestrel menjual batu bara kokas keras terutama ke para pelanggan utama di pasar Asia. India merupakan tujuan penjualan tertinggi pada kuartal I/2022, diikuti Korea Selatan dan Jepang. Target produksi batu bara Kestrel yang dapat dijual untuk tahun 2022 adalah sekitar 7 juta ton.