Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) dan entitas anak mencatat pertumbuhan kinerja sepanjang 2021 yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan 31 Desember 2022, emiten bersandi saham BSSR ini mencatatkan pendapatan sebesar US$691,37 juta, bertumbuh hingga sekitar 52,05 persen dari tahun sebelumnya senilai US$331,46 juta.
Selanjutnya, Baramulti mencetak laba kotor senilai US$351,61 juta, naik 71,58 persen dari tahun sebelumnya US$99,91 juta. Selain itu, BSSR juga mencetak EBITDA senilai US$285,48 juta, tumbuh sampai 80,32 persen dari US$56,18 juta.
Dengan kinerja sepanjang 2021, BSSR mencetak laba bersih senilai US$205,16 juta. melesat 85,12 persen dari US$30,52 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang 2021, BSSR mencatatkan produksi batu bara total mencapai 13,95 juta ton, perinciannya 3,35 juta dari BSSR dan 10,60 juta ton dari PT Antang Gunung Meratus (AGM). Dari total produksi tersebut,sekitar 98 persen atau sebanyak 13,67 juta ton terjual.
BSSR melakukan ekspor pada mayoritas produksi batu baranya dengan penjualan ke China paling besar sampai 41,22 persen, kemudian disusul ke Indonesia 27,93 persen, ke India 22,43 persen, ke negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, Filipina, Jepang, Taiwan, dan Kamboja sebanyak 7,39 persen, dan ke Korea Selatan 4,85 persen.
Baca Juga
Pada perdagangan terakhir, harga saham BSSR melambung 11,17 persen atau 505 poin ke 5.025. Emiten degan kapitalisasi pasar Rp13,15 triliun ini mengantongi pembelian oleh asing senilai 7,53 miliar.
Sepanjang 2022 berjalan (ytd) harga saham BSSR tercatat naik 22,86 persen. Adapun, jika dibandingkan dengan setahun lalu (yoy), harga saham BSSR tumbuh sampai 230,59 persen.