Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) meningkat 7,06 persen ke Rp1.750 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (26/4/2022). Kenaikan saham MYOR terjadi setelah foto Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama CEO Tesla Elon Musk yang memegang sebungkus Kopiko, salah satu produk MYOR, beredar di media sosial.
Menanggapi kehadiran produk Mayora di sela-sela pertemuan Luhut dan orang terkaya di dunia versi Forbes itu, Direktur Pemasaran Global Mayora Ricky Afrianto mengemukakan bahwa Kopiko memang merupakan salah satu merek yang telah tersedia di lebih dari 100 negara.
Ricky juga menyebutkan bahwa Kopiko merupakan salah satu produk yang pernah dibawa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) oleh para astronot. Sebagaimana diketahui, Elon Musk juga memimpin perusahaan transportasi luar angkasa SpaceX.
“Jadi Pak Luhut memperkenalkan Kopiko tersebut ke Elon Musk. Semoga hal ini akan makin membangkitkan semangat kita sebagai bangsa Indonesia juga, bahwa merek asli Indonesia bisa dan mampu bersaing secara global,” kata Ricky ketika dimintai konfirmasi, Senin (26/4/2022).
Kopiko sendiri pernah menarik diskusi publik ketika kemasan produk ini muncul dalam salah satu foto yang diunggah akun resmi ISS pada 2017 silam. Ricky menilai Kopiko yang diciptakan sebagai permen, tetapi bisa mengganti kopi, bisa mengakomodasi konsumen untuk menikmati produk di mana pun.
“Jadi Kopiko ini solusi yang sangat tepat termasuk untuk menikmati kopi di luar angkasa yang kita ketahui tidak mempunyai gravitasi. Kami berharap Kopiko sebagai merek asli dan buatan asli Indonesia terus berkembang dan bisa menjadi inspirasi bagi merek Indonesia lainya,” kata dia.
Baca Juga
Sebagai catatan, MYOR mencatatkan penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar 42,41 persen YoY dari Rp2,06 triliun pada 2020 menjadi Rp1,18 triliun sepanjang 2021. Hal ini diikuti penurunan laba per saham dari Rp92 menjadi Rp53 pada 2021.
Penurunan laba bersih MYOR terjadi di tengah kenaikan penjualan bersih sebesar 14 persen YoY menjadi Rp27,90 triliun pada 2021, dari Rp24,47 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan penjualan terjadi di seluruh segmen pasar, yakni pasar domestik yang naik dari Rp14,38 triliun menjadi Rp16,05 triliun dan penjualan ekspor meningkat dari Rp10,11 triliun menjadi Rp11,88 triliun.
Berdasarkan jenis produk penjualan, minuman olahan kemasan naik dari Rp11,47 triliun menjadi Rp13,06 triliun pada 2021. Sementara itu, penjualan makanan olahan dalam kemasan naik dari Rp13,93 triliun Rp15,93 triliun.
Di sisi lain, beban pokok penjualan Mayora memperlihatkan kenaikan lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan, yakni sebesar 22,14 persen yoy dari Rp17,17 triliun menjadi Rp20,98 triliun. Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi membuat laba kotor MYOR tergerus dari Rp7,29 triliun menjadi Rp6,92 triliun.
Kenaikan beban biaya bahan baku dan pembungkus sebesar 30,32 persen menjadi penyumbang kenaikan beban pokok penjualan. Pos tersebut naik dari Rp12,69 triliun menjadi Rp16,54 triliun. Sementara itu, beban tenaga kerja langsung naik dari Rp1,37 triliun menjadi Rp1,45 triliun dan biaya produksi tidak langsung naik dari Rp2,73 triliun menjadi Rp3,03 triliun.