Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN Pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan pertumbuhan laba bersih lebih dari dua kali lipat sepanjan 2021. Pendapatan perseroan juga turut meningkat.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang sudah diaudit, dikutip Senin (25/4/2022), laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 127,68 persen menjadi Rp5,32 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp2,33 triliun pada 2020.
Laba bersih yang melejit tersebut didukung oleh penjualan dan pendapatan usaha yang tumbuh 9,35 persen dari Rp71,87 triliun menjadi Rp78,6 triliun pada 2021.
Kontribusi tersebut berasal dari penjualan pupuk yang naik menjadi Rp49,31 triliun berbanding Rp37,35 triliun tahun lalu, penggantian biaya subsidi dari pemerintah sebesar Rp25,25 triliun, serta pendapatan jasa yang menurun menjadi Rp4,03 triliun dari Rp8,8 triliun.
Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok pendapatan berhasil melakukan efisiensi sehingga hanya tumbuh 4,46 persen dari Rp60,75 triliun menjadi Rp63,46 triliun per 2021.
Dengan begitu, laba bruto Pupuk Indonesia meningkat menjadi Rp15,13 triliun pada 2021, padahal tahun sebelumnya mencapai Rp11,12 triliun.
Baca Juga
Kombinasi beban penjualan, umum dan administrasi, serta pendapatan lainnya sedikit mengalami perbaikan menjadi Rp5,15 triliun dari Rp5,31 triliun.
Dengan begitu, laba operasi tercatat sebesar Rp9,97 triliun pada 2021 naik dibandingkan dengan Rp5,8 triliun pada 2020.
Di sisi lain, jumlah liabilitas naik tipis menjadi Rp56,52 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp55,13 triliun pada 2020.
Sementara itu, jumlah aset Pupuk Indonesia naik menjadi Rp128,46 triliun pada akhir tahun lalu dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp122,43 triliun.