Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Andalan Lo Kheng Hong (PTRO) Siapkan Belanja Modal US$85 Juta

Emiten andalan taipan Lo Kheng Hong, PT Petrosea Tbk. (PTRO) menyiapkan anggaran belanja modal hingga US$137 juta untuk tahun ini. Jumlah ini mengalami peningkatan cukup besar dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya US$85 juta.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten andalan taipan Lo Kheng Hong, PT Petrosea Tbk. (PTRO) menyiapkan anggaran belanja modal hingga US$137 juta untuk tahun ini. Jumlah ini mengalami peningkatan cukup besar dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya US$85 juta.

Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan menyebutkan, capex tahun ini total US$137 juta untuk yang akan digunakan untuk penambahan beberapa kapasitas di proyek-proyek baru dan penggantian komponen yang rutin.

Pada 2021 sendiri, dengan target capex US$85 juta, PTRO menyerap sebanyak US$57,6 juta, atau naik 45 persen dari tahun sebelumnya.

Adapun, sepanjang 2022 berjalan, Petrosea telah menandatangai amandemen kontrak dengan PT Freeport Indonesia untuk kontrak Wanagon 010 untuk operasi bisnis dengan penambahan nilai amandemen sebesar US$387.000 sehingga total nilai kontrak menjadi US$37,53 juta.

Selanjutya, kerja sama dengan PT Freeport dilanjutkan dengan menandatangani amandemen kontrak 005 untuk jasa konstruksi di Portsite dengan nilai Rp13,17 miliar sehingga total nilai kontraknya menjadi Rp91,48 miliar.

Petrosea juga menandatangani kerja sama manajemen dan pemeliharaan pabrik pengolahan tailing bersama PT Santana Rekso Nidhana senilai US$247 juta.

Kemudian, Petrosea juga bekerja sama dengan PT Indo Bara Pratama untuk jasa manajemen proyek dan jasa pertambangan dengan estimasi produksi OB sebesar 31 juta bcm dan batu bara sebanyak 19 juta ton dalam durasi 5 tahun dengan nilai US$194 juta. 

“Tahun 2022, forward looking kami belum bisa menyampaikan [target-target], tapi tentunya dari tahun ke tahun kita berharap dapat mengelola tahun ini lebih baik dari tahun lalu,” jelas Romi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper