Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra (CTRA) Raih Marketing Sales Rp1,9 Triliun per Kuartal I/2022

Tahun ini, Ciputra Development (CTRA) menargetkan marketing sales dapat tumbuh sekitar 10,8 persen menjadi Rp8,2 triliun dari capaian marketing sales Rp7,4 triliun pada 2021.
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengantongi prapenjualan atau marketing sales Rp1,9 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2022. 

Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengungkapkan jumlah realisasi ini setara dengan periode yang sama pada 2021.

Menghadapi tahun ini, Harun mengungkapkan CTRA masih sangat optimistis, terutama melihat makro ekonomi Indonesia yang bagus, current account sudah surplus, rupiah stabil, suku bunga masih tetap rendah, dan inflasi terkendali masih di bawah 3 persen.

Kemudian, penanganan Covid-19 juga sangat baik sehingga jumlah pasien saat ini relatif sangat rendah, vaksin penuh sudah hampir selesai, dan sekarang tinggal menuntaskan vaksin booster.

"Lambat tapi pasti pengunjung mall juga sudah kembali meningkat. Mudah-mudahan musim panen Lebaran tahun ini benar- benar kejadian," ungkapnya kepada Bisnis,  Selasa (19/4/2022).

Untuk tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales dapat tumbuh sekitar 10,8 persen menjadi Rp8,2 triliun dari capaian marketing sales Rp7,4 triliun pada 2021 atau melompat 34,54 persen dari realisasi prapenjualan 2020 sebesar Rp5,49 triliun.

“Untuk sementara, kami menargetkan tahun ini bisa naik 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu, jadi sekitar Rp8,2 triliun,” kata Harun beberapa waktu lalu.

Adapun, berdasarkan laporan keuangan sampai 31 Desember 2021 yang telah diaudit, emiten berkode CTRA ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,72 triliun atau naik 20,55 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp8,07 triliun.

Sementara itu, pendapatan usaha terbesar datang dari segmen rumah sakit yang naik menjadi Rp671,09 miliar dari Rp455,47 miliar tahun sebelumnya.

Beban pokok penjualan dan beban langsung perseroan turut meningkat menjadi Rp4,88 triliun atau naik 23,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,94 triliun. Sehingga laba kotor perseroan tercatat tetap tumbuh menjadi Rp4,83 triliun dari Rp4,12 triliun.

Setelah dikurangi beban umum dan administrasi, beban penjualan dan beban lain-lain, hingga penambahan dari penghasilan lain-lain, laba usaha CTRA tercatat Rp3,35 triliun per 2021 naik dari Rp2,64 triliun pada 2020.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CTRA pada 2021 menjadi Rp1,73 triliun naik 32,34 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp1,31 triliun. Hal ini membuat laba per lembar saham dasar juga turut meningkat menjadi Rp94 per lembar dari Rp71 per lembar pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper