Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti grup Ciputra, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mencetak pertumbuhan pendapatan serta laba bersih sepanjang 2021. Keduanya tumbuh double digit.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit, kinerja emiten berkode CTRA ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,72 triliun naik 20,55 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp8,07 triliun.
Berdasarkan segmennya, kontribusi terbesar datang dari penjualan bersih kaveling, rumah hunian dan ruko yang sebesar Rp5,62 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp5,05 triliun.
Selanjutnya, kontribusi dari penjualan apartemen sebesar Rp1,34 triliun dari Rp1,08 triliun, sedangkan kontribusi penjualan bersih perkantoran naik menjadi Rp1,06 triliun dari Rp455,94 miliar.
Adapun, pendapatan usaha terbesar datang dari segmen rumah sakit yang naik menjadi Rp671,09 miliar dari Rp455,47 miliar tahun sebelumnya.
Selanjutnya, pendapatan dari pusat niaga turun menjadi Rp425,86 miliar, pendapatan hotel naik menjadi Rp265,69 miliar, sewa kantor naik menjadi Rp217,07 miliar, lapangan golf naik menjadi Rp36,95 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp78,62 miliar.
Baca Juga
"Kelompok usaha terlibat dalam beberapa perjanjian sewa berdasarkan persentase bagi hasil yang diterima oleh tenant setiap bulannya. Sistem bagi hasil tersebut tidak akan lebih rendah dari pembayaran sewa minimum yang telah disetujui oleh Kelompok Usaha dan tenant," terang laporan keuangan tersebut.
Beban pokok penjualan dan beban langsung perseroan turut meningkat menjadi Rp4,88 triliun atau naik 23,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,94 triliun.
Sehingga laba kotor perseroan tercatat tetap tumbuh menjadi Rp4,83 triliun dari Rp4,12 triliun. Setelah dikurangi beban umum dan administrasi, beban penjualan dan beban lain-lain, hingga penambahan dari penghasilan lain-lain, lana usaha CTRA tercatat Rp3,35 triliun per 2021 naik dari Rp2,64 triliun pada 2020.
Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CTRA pada 2021 menjadi Rp1,73 triliun naik 32,34 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp1,31 triliun.
Hal ini membuat laba per lembar saham dasar juga turut meningkat menjadi Rp94 per lembar dari Rp71 per lembar pada 2020.