Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO GOTO hingga Aksi Influencer Dongkrak Investor Saham pada Kuartal I

IPO GoTo Gojek Tokopedia hingga maraknya influencer di media sosial mendorong jumlah investor saham pada kuartal I/2022.
Acara pencatatan saham perdana PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). Sumber: Youtube IDX
Acara pencatatan saham perdana PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). Sumber: Youtube IDX

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah investor pasar modal Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan hingga akhir kuartal I/2022 seiring dengan euforia IPO GOTO.

Data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip pada Jumat (15/4/2022) menyebutkan, jumlah investor pasar modal Indonesia telah menembus 8,3 juta atau meningkat 12,13 persen dari posisi akhir tahun 2021 lalu.

Terkait hal tersebut, Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menjelaskan, pertumbuhan jumlah investor adalah hal positif yang akan meningkatkan gairah pada pasar modal Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan ini terjadi seiring dengan penambahan jumlah emiten.

Selain itu, perkembangan ini juga didukung oleh gencarnya edukasi dan literasi investasi yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut turut meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat untuk berinvestasi ke pasar saham Indonesia.

“Banyaknya influencer juga dapat dimasukkan menjadi salah satu faktor pendukung yang meningkatkan jumlah investor di pasar modal,” katanya saat dihubungi pekan lalu.

Reza melanjutkan, minat investor juga turut didukung oleh penawaran umum saham perdana atau IPO PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Menurutnya, nama besar Gojek – Tokopedia pasti akan menarik perhatian pasar dan investor, sehingga berimbas pada penambahan jumlah investor.

Ke depannya, Reza optimistis jumlah investor akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain kesadaran masyarakat yang terus meningkat, perkembangan teknologi yang pesat akan kian memudahkan calon investor yang berminat masuk ke pasar modal.

Seiring dengan hal tersebut, ia mengatakan persaingan perusahaan-perusahaan sekuritas dalam menjaring investor baru akan semakin ketat.

“Masuknya era aplikasi online trading yang perang tarif saat ini sudah menunjukkan ketatnya persaingan di bisnis sekuritas,” jelas Reza.

Perkembangan ini akan semakin pesat apabila sekuritas didukung oleh pendanaan yang masif. Dengan modal tersebut, sekuritas akan mampu melakukan pengembangan di berbagai lini, mulai dari software aplikasi, program promosi, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper