Bisnis.com, JAKARTA – Rumah produksi film dan video, PT MD Pictures Tbk. menyiapkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Emiten berkode saham FILM tersebut akan menerbitkan maksimal 1.902.243.400 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham pada rights issue kali ini. Jumlah saham tersebut setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh FILM saat ini.
Harga rights issue akan diumumkan kemudian. Aksi korporasi ini terlebih dahulu melewati persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) FILM pada 25 Mei 2022.
"Dengan demikian pelaksanaan rights issue diperkirakan paling lambat 12 bulan setelah tanggal persetujuan RUPS,” jelas manajemen FILM dalam prospektus resmi, Kamis (14/4/2022).
Dana segar hasil penerbitan saham baru rencananya akan digunakan FILM untuk modal kerja serta pengembangan kegiatan usaha perseroan.
Adapun, bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya pada rights issue FILM akan terkena dilusi kepemilikan saham maksimum 16,67 persen.
Baca Juga
FILM merencakan pertumbuhan dan perkembangan usaha ke depan. Perseroan telah mengembangkan bisnis digital yang ternyata memberikan pertumbuhan perusahaan yang signifikan dan pulihnya bioskop merupakan tanda yang sangat positif bagi perusahaan dan industri film Indonesia.
"Pertumbuhan tersebut salah satunya karena perseroan telah bergerak secara agresif di luar layar lebar untuk mendapatkan sejumlah pendapatan," jelas manajemen.
FILM berhasil menawarkan konten direct to OTT, seri OTT asli, dan perpustakaan serta lisensi film terkini dan telah mendapatkan kontrak lisensi multi tahun dengan semua platform online utama, termasuk Disney +Hotstar, Viu, WeTV, Netflix, iFlix, Vidio.com, MOX, MAXstream, dan iTunes.
Struktur kepemilikan saham FILM per 31 Maret 2021 adalah PT MD Global Investment sebanyak 50,50 persen, Manoj Dhamoo Punjabi 22,23 persen, Morgan Stanley and Co International 15,10 persen, Shania Manoj Punjabi 0,20 persen, David Eliot, Jr sebanyak 0,00 persen, dan masyarakat 11,97 persen.