Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN Karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengantongi kontrak baru sebesar Rp9,28 triliun hingga pekan terakhir Maret 2022.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan raihan kontrak baru tersebut naik 99,41 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021. Perolehan kontrak baru tersebut mencapai 21,79 persen dari target kontrak baru pada tahun ini sebesar Rp42,57 triliun.
Komposisi perolehan kontrak baru pada 2022 ditargetkan 67 persen berasal dari induk dan 33 persen dari entitas anak. Agung menuturkan proyeksi pemulihan ekonomi pada 2022 membuka peluang bagi perseroan untuk membukukan kinerja positif.
“WIKA ingin seluruh elemen, pulih bersama, menjadi lebih kuat, dan bangkit dari keterpurukan akibat pandemi pada 2 tahun terakhir. Kerja sama dan inklusivitas yang telah dilakukan semua pihak bisa menjadi jawaban sekaligus solusi pemulihan,” ujar Agung dalam keterangan resmi, Selasa (12/4/2022).
Menurutnya, salah satu faktor pengungkit kinerja WIKA pada 2022 ialah momentum Presidensi Indonesia dalam perhelatan G20 pada November 2022. Untuk menunjang perhelatan itu, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20.
Salah satu proyek yang digarap WIKA bersama dengan PT PP (Persero) Tbk. ialah revitalisasi Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Duet BUMN Karya itu akan melaksanakan pekerjaan konstruksi terintegrasi design and build revitalisasi fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Baca Juga
Pada proyek ini, konsorsium WIKA dan PTPP akan melaksanakan revitalisasi dengan cakupan pekerjaan airside dan landside yang meliputi penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxiway), peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat naratama dan naratetama.
Pada 2021, Wijaya Karya meningkatkan raihan kontrak baru dari Rp23,37 triliun pada 2020 menjadi Rp26,81 triliun. Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk WIKA sebesar Rp117,66 miliar. Saham WIKA mendarat di level Rp945 pada Selasa (12/4).