Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kertas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) membukukan peningkatan kinerja sepanjang tahun 2021. Perseroan mencetak peningkatan pendapatan hingga laba bersih pada 2021.
Dalam laporan keuangannya, emiten berkode saham TKIM ini mencatat penjualan neto sebesar US$1,02 miliar di 2021 atau setara Rp14,7 triliun (kurs Jisdor Rp14.365 per dolar AS 8 April 2022). Penjualan ini meningkat 18,24 persen dari US$866,4 juta dibandingkan dengan tahun 2020.
Masing-masing segmen penjualan perseroan, yakni kertas budaya dan kertas industri mengalami peningkatan penjualan.
Segmen kertas budaya terutama terdiri dari kertas cetak dan tulis serta produk kertas terkait lainnya, mencatatkan peningkatan penjualan 9,5 persen menjadi US$705,7 juta pada 2021, dari US$644,4 juta dibandingkan dengan tahun lalu.
Lalu, segmen kertas industri terdiri dari kotak karton dan brown paper juga mencatatkan peningkatan kinerja yang signifikan, yakni naik 43,55 persen dari US$221,9 juta di 2020, menjadi US$318,6 juta di 2021.
Sepanjang 2021, emiten Grup Sinar Mas ini juga mencatatkan peningkatan ekspor di beberapa wilayah, yakni di Asia menjadi US$461,8 juta dan di Eropa US$35,6 juta. Sementara itu, ekspor perseroan di dua wilayah lainnya yakni Afrika dan Timur Tengah mengalami penurunan masing-masing menjadi US$57,5 juta dan US$21,2 juta di 2021.
Baca Juga
Dengan peningkatan kinerja ini, perseroan mampu mencetak laba neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$249 juta atau setara Rp3,57 triliun. Jumlah ini meningkat 67,87 persen dari tahun 2020 sebesar US$148,3 juta.
Adapun hingga akhir 2021, Tjiwi Kimia mencatatkan total aset sebesar US$3,12 miliar, meningkat dari akhir 2020 sebesar US$3,07 juta.
Perseroan membukukan penurunan total liabilitas dari US$1,56 miliar di 31 Desember 2020, menjadi US$1,4 miliar di 31 Desember 2021.
Sementara itu, total ekuitas perseroan tercatat naik menjadi US$1,75 miliar di akhir 2021, dari US$1,51 miliar di akhir 2020. Naiknya ekuitas Tjiwi Kimia ini akibat meningkatnya jumlah saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya menjadi US$1,02 miliar di akhir 2021.