Bisnis.com, JAKARTA – Reli pada sektor komoditas menjadi motor utama kenaikan indeks syariah Jakarta Islamic Index (JII) sepanjang tahun ini. Momen Ramadan dan Lebaran juga berpotensi mendorong saham-saham syariah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), JII terpantau naik 1,16 persen pada level 611,26 pada perdagangan Jumat (8/4/2022). Secara year to date (ytd), JII menjadi salah satu indeks dengan kinerja apik, yakni menguat sebesar 8,76 persen.
Terkait hal tersebut, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan, salah satu penopang kenaikan indeks JII adalah dari reli saham sektor komoditas. Tren positif pada sektor ini telah berlangsung semenjak tahun lalu dan berlanjut sampai sekarang.
“Saham-saham pertambangan yang masuk dalam wadah JII berperan besar dalam mengangkat indeks ini seperti ADRO, ANTM, INCO, ITMG, PTBA, TINS dan UNTR,” jelasnya saat dihubungi pekan ini.
Sementara itu, sejumlah saham dari sektor lain juga turut berperan dalam kenaikan JII seperti TLKM dan EMTK yang memiliki lini bisnis digital dan teknologi. Kemudian, saham TPIA juga menguat berkat kenaikan harga produk petrokimia.
Frankie menuturkan, tren penguatan JII masih dapat berlanjut sepanjang tahun ini. Hal ini terutama jika harga komoditas dunia masih tinggi seperti batubara dan nikel. Selain itu, sejumlah saham konstituen indeks ini juga terpantau stagnan.
Baca Juga
“Masih banyak saham-saham bagus lainnya dalam wadah JII masih terpantau mendatar, jadi jika saham-saham ini mulai terapresiasi maka JII memiliki kekuatan tambahan untuk naik,” paparnya.
Seiring dengan hal tersebut, Frankie menuturkan masih ada sejumlah saham yang layak dibeli pada indeks JII. Sektor ritel dan konsumen seperti ERAA, ICBP, INDF, dan KLBF patut dicermati seiring dengan momentum Ramadan dan Lebaran yang akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan emiten-emiten tersebut.
Selanjutnya, Frankie menuturkan saham pada sektor unggas seperti JPFA dan CPIN masih layak dibeli. Meski demikian, sentimen harga jagung yang masih tinggi cukup menekan pergerakan sahamnya saat ini.
Untuk saham rekomendasi mengingat moment Ramadan dan Lebaran bisa mempertimbangkan sektor consumer dan retail seperti ERAA, ICBP, INDF juga KLBF. Untuk JPFA dan CPIN sebenarnya juga cukup menarik hanya saja memang sentimen harga jagung yang masih tinggi cukup menekan pergerakan sahamnya sementara ini.