Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Terbesar Kedua, Mitratel Siap Bagi Dividen Sampai Rp966 Miliar

Emiten grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) alias Mitratel yang memecahkan rekor IPO terbesar kedua siap bagi dividen hingga Rp966 miliar.
Seremoni pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/11/2021)./Istimewa
Seremoni pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/11/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) alias Mitratel yang memecahkan rekor IPO terbesar kedua siap bagi dividen hingga Rp966 miliar.

Mitratel bakal melaksanakan RUPST pada 22 April 2022. Salah satu agendanya persetujuan pembagian dividen. Chief Investment Officer Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama mengungkapkan bakal mengusulkan dividen payout ratio hingga 70 persen dalam RUPST.

"Dividen kami juga bagus di 2021, kami proposing maksimum 70 persen akan dilaksanakan sekitar RUPST bulan depan," tuturnya, dikutip Jumat (1/4/2022).

Kinerja laba bersih Mitratel tahun 2021 melonjak 129,4 persen menjadi Rp1,38 triliun, dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp602 miliar.

Dengan demikian, jika anak usaha BUMN itu mencanangkan DPR sebesar 70 persen, total dividen yang dibagikan ke pemegang saham publik mencapai Rp966 miliar atau setara dividen Rp42 per saham.

Selanjutnya, pemegang saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam rapat, namanya harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan atau rekening efek di KSEI pada 30 Maret 2022 pukul 16.15 WIB.

Sebagai informasi tambahan bagi pemegang saham, terkait pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19, MTEL mengimbau kepada para pemegang saham untuk hadir dan memberikan suaranya secara virtual melalui fasilitas Electronic General Meeting System yang disediakan oleh KSEI.

Pada 2022 ini MTEL optimistis akan keberlanjutkan pertumbuhan kinerja Perseroan. Perseroan menetapkan target peningkatan pendapatan sebesar 10 persen, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan industri yang diperkirakan sekitar 5--6 persen.

Pertumbuhan signifikan ini didukung oleh 750 pembangunan menara baru (Build to Suit), 3.000 kolokasi organik, serta akuisisi 3.000 tower anorganik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper