Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal II/2022: Broker Antisipasi Penurunan Transaksi di Bulan Ramadan

Broker memandang investor umumnya akan mengurangi posisinya pada saat libur hari raya untuk mengurangi risiko perubahan pasar global.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Berkaca pada tren sebelumnya, para broker tengah mengantisipasi potensi penurunan nilai transaksi pada bulan Ramadan tahun ini. 

Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha mengungkapkan bahwa umumnya investor akan mengurangi posisinya pada saat libur hari raya untuk mengurangi risiko perubahan pasar global. Selain itu juga berkaitan dengan liburnya pasar modal yang menyebabkan waktu transaksi yang berkurang. 

“Namun jika cuti bersama tidak ada atau dikurangi dan bursa tetap buka maka investor dapat tetap bertransaksi,” papar Prama kepada Bisnis, Kamis (31/3/2022). 

Oleh sebab itu, Prama mengungkapkan ke depan perlu untuk memperhatikan perkembangan geopolitik dan harga minyak dunia yang dapat berdampak kepada perkembangan makro ekonomi global dan nasional. 

Lebih lanjut, pada kuartal II/2022 sendiri Prama menyampaikan bahwa transaksi broker utamanya akan terpengaruh oleh perkembangan ekonomi global. 

Di mana kenaikan harga minyak dunia telah mendorong pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar (BBM) pada April 2022 mendatang guna mengurangi tekanan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). 

“Kenaikan harga BBM dapat mendorong inflasi namun Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk mempertahankan BI 7DRR guna mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi dan tekanan eksternal terkait invasi Rusia-Ukraina,” jelas Prama. 

Di sisi lain pada level emiten, Prama mengharapkan peningkatan transaksi di kuartal II/2022 mengingat adanya rilis laporan keuangan kuartal pertama tahun ini dan juga adanya agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memutuskan pembagian dividen. 

Sementara itu, Prama juga mengungkapkan bahwa kondisi pasar pada awal 2022 sudah lebih membaik dibandingkan pada awal 2021. 

Membaiknya kondisi pasar ini, menurut Prama karena penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional. Ditambah lagi terdapat optimisme akan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis ke depannya. 

Head of Corporate Secretary Mirae Asset Sekuritas Ivonne Kaharu pada kesempatan berbeda turut memproyeksikan penurunan transaksi pada bulan Ramadan. 

“Prospek transaksi Mirae Asset di kuartal II/2022 kemungkinan akan mengalami penurunan dikarenakan menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran seperti tahun sebelumnya,” papar Ivonne saat dihubungi Bisnis, Kamis (31/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper