Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Grup Pelindo IPCC Beri Sinyal Bagi Dividen

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) sedang lakukan kajian di internal untuk mengusulkan adanya pembagian dividen.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) bakal membagikan dividen pada tahun buku 2021. Namun, besaran dividen tersebut masih bakal menanti persetujuan RUPST.

Direktur Keuangan dan SDM Indonesia Kendaraan Terminal Feri Irawan mengungkapkan membaiknya kinerja keuangan IPCC seiring dengan kian pulihnya kegiatan bongkar muat yang dilakukan di Terminal IPCC sepanjang 2021.

Terlihat jumlah penanganan bongkar muat untuk sejumlah segmen di Terminal IPCC jauh lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peningkatan tersebut tentunya berimbas pada peningkatan kinerja keuangan, terutama pendapatan dari IPCC.

“Dengan melihat adanya peningkatan jumlah kargo yang dilayani di Terminal IPCC maka secara pendapatan tentunya mengalami peningkatan," paparnya, dikutip Kamis (31/3/2022).

Di sisi lain, dengan upaya perseroan mengelola beban biaya perusahaan lebih efisien maka berimbas pada pertumbuhan laba.

Adanya pembukuan keuntungan tersebut dimungkinkan bagi Manajemen untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham.

“Pada tahun sebelumnya, IPCC tidak membagikan dividen karena tercatat rugi. Jika tahun buku 2021 ini mencatatkan adanya profit maka dimungkinkan akan adanya pembagian dividen. Kami sedang lakukan kajian di internal untuk mengusulkan adanya pembagian dividen," urainya.

Untuk besarannya akan diusulkan pada RUPS Tahunan tahun ini. Usulan dividen ini merupakan komitmen perseroan kepada para pemegang saham dapat memberikan nilai tambah dari pencapaian kinerja.

Jika mengacu pada besaran pembagian dividen (dividend payout ratio) IPCC pada tahun buku 2019, saat itu melalui RUPS Tahunan ditetapkan penggunaan laba bersih perseroan sebesar 75,01 persen dengan besaran total dividen per lembar saham senilai Rp55,81.

Sementara itu, jika mengacu pada rata-rata harga saham saat itu maka besaran dividend yield ialah senilai antara 12,46 persen hingga 14,31 persen.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten berkode IPCC ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp516,84 miliar naik 44,96 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp356,53 miliar. Angka tersebut hanya kurang sedikit dari level sebelum pandemi yang mencapai Rp523,21 miliar pada 2019.

Adapun EBITDA tercatat meningkat 473,28 persen dari Rp41,81 miliar menjadi Rp239,67 miliar. Kenaikan EBITDA seiring dengan meningkatnya akun penyusutan sebanyak 2,16 persen menjadi Rp102,92 miliar dari sebelumnya Rp100,75 miliar.

Alhasil, laba tahun berjalan IPCC mampu mengalami peningkatan menjadi Rp60,06 miliar atau melonjak 352,62 persen dari sebelumnya yang tercatat rugi Rp23,77 miliar.

Dengan adanya kenaikan laba tahun berjalan membuat earning per share IPCC turut meningkat menjadi Rp33,03 dari sebelumnya minus Rp13,07.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper