Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BRPT: Star Energy dan Chandra Asri (TPIA) Dorong Peningkatan Kinerja 2021

Pertumbuhan kinerja Barito PAcific pada 2021 ditopang meningkatnya kinerja anak perusahaan petrokimia, Chandra Asri (TPIA), serta kontribusi yang solid dari bisnis panas bumi, Star Energy (Star).
Dirut PT Barito Pacific Tbk Agus Salim Pangestu (tengah), Wakil Direktur Rudy Suparman (kiri), Direktur Henky Susanto (kedua kiri) Komisaris Alimin Hamdi (kedua kanan) dan Direktur Salwati Agustina, berbincang seusai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12)./ANTARA-Audy Alwi
Dirut PT Barito Pacific Tbk Agus Salim Pangestu (tengah), Wakil Direktur Rudy Suparman (kiri), Direktur Henky Susanto (kedua kiri) Komisaris Alimin Hamdi (kedua kanan) dan Direktur Salwati Agustina, berbincang seusai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12)./ANTARA-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) membukukan peningkatan kinerja sepanjang tahun 2021 seiring dengan membaiknya bisnis anak usaha, Star Energy dan Chandra Asri.

Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu mengatakan hasil keuangan tahun buku 2021 perseroan mencerminkan kinerja bisnis yang solid ditopang oleh semakin meningkatnya kinerja anak perusahaan petrokimia, Chandra Asri (CAP), serta kontribusi yang solid dari bisnis panas bumi, Star Energy (Star).

Sebagaimana diketahui, pendapatan konsolidasi perseroan naik 35 persen mencapai US$3,15 miliar, sementara EBITDA konsolidasi naik 35 persen mencapai US$797 juta.

Agus menyebut, fokus manajemen dalam melakukan penataan utang dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga berimbas pada beban keuangan yang turun 14 persen. Sebagai hasilnya, laba bersih konsolidasi setelah pajak naik 101 persen mencapai US$296 juta pada 2021 dibanding US$147 juta pada 2020.

"Bisnis panas bumi kami, Star Energy, terus menghasilkan kinerja yang solid dan memberikan kontribusi US$537 juta dan US$441 juta terhadap pendapatan dan EBITDA pada FY2021," kata Agus dalam keterangan resminya, Kamis (31/3/2022).

Pendapatan Star meningkat sebesar 3 persen sebesar US$537 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar US$521 juta, terutama karena produksi pembangkit listrik dan uap yang lebih tinggi pada tahun 2021 jika dibandingkan dengan 2020.

Sementara itu, pendapatan bersih dari bisnis petrokimia meningkat sebesar 43 persen dari US$1,79 miliar pada 2020 menjadi US$2,57 miliar pada FY2021, yang mencerminkan harga jual rata-rata yang lebih tinggi untuk semua produk, sementara volume penjualan tetap stabil di 2.211 ton.

Selama 2021 Polyethylene, Polypropylene, dan Styrene Monomer mengalami kenaikan harga menjadi US$1.253 per ton, US$1.446 per ton, dan US$1.182 per ton, dari US$902 ton, US$1.023 per ton, dan US$780 per ton masing-masing pada 2020.

Sepanjan

g tahun lalu, anak perusahaan CAP juga mencapai beberapa tonggak penting untuk pembangunan kompleks petrokimia kedua (CAP 2). Termasuk, diantaranya menyelesaikan pemilihan investor strategis setelah melalui proses seleksi yang komprehensif dan menyeluruh, dan pelaksanaan rights issue senilai US$1,1 miliar di Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu yang terbesar yang pernah ada di BEI, untuk memberikan basis ekuitas yang kuat untuk rencana transformasi ekspansi perseroan.

"Kami juga akan terus fokus mengambil langkah selanjutnya sambil melakukan finalisasi rencana pendanaan dan memulai konstruksi kompleks CAP 2 untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan kami dan mendukung perekonomian Indonesia," tutur dia.

Biaya pendapatan meningkat terutama karena biaya bahan baku yang lebih tinggi, terutama naphtha, yang naik menjadi US$659 per ton, dari rata-rata US$414 per ton pada FY-2020, di balik tingginya harga minyak mentah brent, dengan kenaikan 70 persen dari tahun ke tahun menjadi rata-rata US$71 per barel terhadap US$42 per barel pada 2020.

Adapun fokus Barito Pacific pada program keberlanjutan dan penerapan ESG terdepan di industri membuat CAP meraih berbagai penghargaan, seperti Green PROPER Award dari Kementerian Lingkungan Hidup, Penghargaan Industri Hijau dari Bursa Efek Indonesia, Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi dari Kementerian ESDM, Penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals (SDG), dan penghargaan utama Industri Hijau 2021 dari BEI untuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper