Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 membuka perdagangan dengan penguatan pada Rabu (30/3/2022) ditopang saham MYOR dan UNVR.
Gerak Indeks Bisnis-27 mengikuti jejak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak di zona hijau.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.20 WIB, indeks hasil kerja sama bursa dan harian Bisnis Indonesia tersebut menguat 0,53 persen atau naik 3,03 poin ke level 569,88. Indeks Bisnis-27 sempat mencapai level tertinggi 570,32 sepanjang perdagangan hari ini.
Pada penutupan perdagangan hari, dari seluruh anggota konstituen, 16 saham yang menguat. Sementara itu, 4 saham stagnan dan 7 emiten lainnya melemah.
Penguatan pada hari ini dikerek oleh kenaikan saham pada sejumlah emiten, yakni PT Unilever IndonesiaTbk. (UNVR) yang terapresiasi 4,89 persen atau naik 170 poin ke posisi 3.650 dan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang menguat 3,02 persen atau 50 poin ke posisi 1.750 per saham.
Saham emiten Ace Hardware Indonesia (ACES) juga naik 1,95 persen menjadi 1.044. Lalu menyusul saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan terapresiasi sebesar 1,72 persen menjadi 5.925 per saham.
Baca Juga
Saham-saham lain yang turut menguat adalah ICBP, KLBF, SMGR, BBNI, EXCL, dan UNTR dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,71 persen, 1,53 persen, 1,50 persen, 1,49 persen, 0,72 persen, dan 0,67 persen.
Di tengah pelemahan ini, segelintir emiten yang sahamnya menguat adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang terperosok paling dalam 1,48 persen ke posisi 3.320 per saham. Lalu ada PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) yang melemah 1,35 persen ke level 2.190 dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang turun 1,31 persen ke level 4.520 per saham.
Sejalan dengan gerak negatif Indeks Bisnis-27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan di zona hijau
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 7.038,20 atau naik 0,38 persen. Indeks bergerak di rentang tertinggi mencapai 7.055,86 dan terendah di level 7.033,17.
Sebanyak 265 saham di zona hijau, 211 saham melemah, dan 175 stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG saat ini mencapai Rp8.896,63 triliun. Investor asing tercatat masih mencetak aksi jual bersih sebesar Rp118,31 miliar.