Bisnis.com, JAKARTA - Emiten favorit investor Lo Kheng Hong, PT Petrosea Tbk. (PTRO) membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$33,71 juta atau Rp484,2 miliar sepanjang 2021.
Pria berjuluk Warren Buffet-nya Indonesia itu memiliki sekitar 15 persen dari total pemiliki saham PTRO. Pada 2021, kinerja perseroan mencatatkan total pendapatan sebesar US$415,7 juta atau setara Rp5,97 triliun (kurs Jisdor Rp14.364 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat 22,03 persen dibandingkan tahun lalu sebesar US$342,69 juta.
Pendapatan Petrosea tercatat ditopang oleh pendapatan penambangan yang meningkat 42,40 persen menjadi US$298,29 juta di akhir 2021, dari US$209,92 juta secara tahunan atau year on year (yoy).
Sementara itu, pos pendapatan lain seperti pendapatan konstruksi dan rekayasa serta jasa perseroan mengalami penurunan. Pendapatan konstruksi dan rekayasa perseroan turun 2,52 persen menjadi US$64,15 juta, dan pendapatan jasa turun 16,18 persen menjadi US$50,2 juta hingga akhir 2021.
Perseroan hingga akhir 2021 mencatatkan peningkatan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$33,71 juta atau Rp484,2 miliar sepanjang 2021. Laba bersih perseroan meningkat 4,43 persen dari US$32,28 juta dibandingkan tahun 2020.
Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indrajaya mengatakan, Petrosea terus melanjutkan transformasi secara menyeluruh dengan membangun organisasi yang lebih lincah dan mengembangkan model bisnis terbarukan.
Baca Juga
“Untuk mendukung kinerjanya selama tahun 2021 ini, Petrosea terus melanjutkan transformasi secara menyeluruh dengan membangun organisasi yang lebih agile dan mengembangkan business model terbarukan, agar dapat mempertahankan resilience di masa mendatang,” ujar Hanifa, Rabu (30/3/2022).
Hanifa melanjutkan, Petrosea berkomitmen penuh untuk memprioritaskan aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan penerapan strategi keberlanjutan yang sejalan dengan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik demi mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
"Ke depannya, Petrosea akan terus memanfaatkan teknologi terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti telah dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasionalnya," tutur dia.
Sepanjang 2021, emiten berkode saham PTRO ini juga mencatatkan peningkatan aset 0,58 persen menjadi US$532,7 juta, dari US$529,6 juta di akhir 2020.
Jumlah liabilitas perseroan tercatat turun 8,63 persen dari US$298,24 juta di akhir 2020, menjadi US$272,5 juta di akhir 2021.
Manajemen menjelaskan, Petrosea meneruskan inisiatif liability management yang efektif pada tahun 2021, yang berhasil menurunkan saldo utang sebesar 32,73 persen yoy, serta menurunkan beban bunga dan beban keuangan sebesar 42,65 persen yoy.
Adapun jumlah ekuitas perseroan naik tipis 0,58 persen di akhir Desember 2021 menjadi US$532,7 juta, dari US$529,6 juta di akhir Desember 2020.