Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke zona hijau pagi ini, Rabu (30/3/2022).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,42 persen menjadi 7.041,30 pada Rabu (30/3/2022) pukul 09.01 WIB. Sesaat setelah perdagangan dibuka, indeks sempat menyentuh level tertinggi 7.046,40 dan level terendah 7.034,07.
Sebanyak 231 saham menguat, 57 saham melemah, dan 210 saham diperdagangkan stagnan pagi ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp8.895,39 triliun.
Investor asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp43,1 miliar di awal perdagangan. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham yang paling banyak diborong investor asing pagi ini senilai Rp21,3 miliar. Harga saham BBRI naik 0,64 persen menjadi Rp4.720.
Selanjutnya saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menjadi saham terbanyak kedua yang dibeli asing senilai Rp11,9 miliar. Harga saham TLKM naik 0,88 persen menjadi Rp4.600.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga menjadi sasaran aksi beli investor asing yakni senilai Rp7,3 miliar. Harga saham BBCA tercatat naik ke level Rp7.875 per saham.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, kombinasi pernyataan Russian Deputy Defense Minister Alexander Fomin yang mengatakan Rusia akan secara drastis mengurangi aktivitas militernya dekat ibu kota Ukraina, Kyiv, menjadi sentimen positif IHSG hari ini.
Selain itu, turunnya yield obligasi (yield inverted) AS tenor 5 tahun dan 30 tahun pertama kali sejak tahun 2016, yang mengindikasikan sinyal akan terjadinya resesi ekonomi menjadi pendorong kembali naiknya Indeks DJIA sebesar 0,97 persen dalam perdagangan Selasa.
"Dengan demikian, selama 10 hari terakhir Indeks DJIA sudah menguat sekitar 10 persen, menjadi sentimen positif bagi IHSG Rabu ini," ujar Edwin dalam risetnya, Rabu (30/3/2022).
Dia melanjutkan, sentimen positif lain bagi perdagangan Rabu ini di Bursa Indonesia, datang dari menguatnya harga beberapa komoditas seperti minyak yang naik 1,67 persen, emas 0,11 persen, CPO 0,87 persen dan timah 0,64 persen, serta turunnya yield Obligasi AS untuk seluruh tenor.