Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup BUMN Karya, PT PP Presisi Tbk. (PPRE) terus mendiversifikasikan usahanya dalam sektor jasa pertambangan. Perseroan terus mengembangkan prospek sektor tersebut terutama di wilayah Maluku Utara.
Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar menuturkan sejak awal 2021, PP Presisi (PPRE) telah memperluas diversifikasi usahanya ke sektor jasa pertambangan.
Salah satu mega proyek jasa tambang PPRE berasal dari Weda Bay Nickel, yang mana lingkup pekerjaan PPRE mencakup mining development infrastructure seperti hauling road upgrading, stockpile development dan hauling services.
Hingga Desember 2021 total perolehan nilai kontrak PPRE di Proyek Weda Bay Nickel telah mencapai Rp1,8Triliun atau menyumbang 32% dari total perolehan kontrak baru perseroan hingga Desember 2021.
“Peran kami saat ini sebagai kontraktor jasa tambang di Weda Bay Nickel tentu diharapkan tidak hanya memberikan dampak ekonomis. Namun juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif lewat pengembangan SDM dan Sarana-Prasarana di area tersebut," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/3/2022).
Weda Bay Nickel, Halmahera Tengah, Maluku Utara merupakan bagian dari Kawasan Industri Weda Bay Indonesia (IWIP). IWIP dibangun pada 2018 dan mulai berproduksi pada 2019.
Baca Juga
Sejak saat itu, Kawasan Industri tersebut terus mengembangkan pembangunan area dimana salah satunya dengan didirikannya pabrik-pabrik pengolahan hasil nikel seperti milik tenant utamanya yakni PT Yashi Indonesia Investment, PT Youshan Nickel Indonesia dan PT Weda Bay Nickel.
Tidak hanya sebatas pabrik, infrastruktur lainnya pun akan turut dikembangkan bahkan hingga diluar area pertambangan dan Kawasan Industri IWIP.
“Terkait potensi ke depan, tentunya kami akan siap dan bangga apabila kembali dipercaya oleh pemerintah setempat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur Halmahera Tengah," katanya.
Menurutnya, melalui kapabilitas yang dimiliki baik di bidang jasa pertambangan dan civil work serta dukungan ketersediaan alat berat kapasitas besar, perseroan yakin dan siap untuk mewujudkan pengembangan infrastruktur di wilayah Maluku tersebut.
Manajemen PPRE dan DPRD berdiskusi mengenai peran PPRE pada proyek pertambangan di Weda Bay Nickel maupun potensi pengembangan infrastruktur lainnya di daerah Halmahera Tengah dan Maluku Utara serta potensi penyerapan tenaga kerja lokal.
Ketua DPRD Halmahera Tengah Kabir Kahar menuturkan kapabilitas dasar PPRE yang sangat beragam sebagai perusahaan kontraktor berbasis alat berat, tentunya menjadi potensi bagi PPRE untuk berperan dalam pembangunan infrastruktur Maluku Utara.
"Khususnya di Halmahera Tengah tidak hanya di jasa pertambangan namun juga untuk pekerjaan-pekerjaan sipil infrastruktur lainnya," terangnya.