Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Favorit Asing, Indeks LQ45 Dinilai Prospektif

Tahun ini indeks LQ45 masih prospektif karena menjadi favorit investor asing
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham LQ45 tercatat telah mengalami peningkatan hingga 9,26 persen sejak awal tahun hingga saat ini atau year to date (YTD). Dengan peningkatan tersebut, indeks ini diperkirakan masih akan prospektif pada 2022.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, tahun ini indeks LQ45 masih prospektif karena menjadi favorit investor asing. Menurutnya, investor asing mengalihkan dananya dari Rusia dan Ukraina negara-negara yang berkembang, salah satunya Indonesia.

"Tahun ini LQ45 prospektif karena menjadi favorit investor asing. Investor asing mengalihkan dananya dari Rusia dan Ukraina yang sedang konflik ke negara-negara berkembang seperti Indonesia salah satunya," ujar Cheril kepada Bisnis, dikutip Minggu (27/3/2022).

Sebagai informasi, dana dari investor asing terus mengalir ke pasar modal Indonesia. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp28,69 triliun di seluruh pasar secara YTD.

Sementara itu, dalam sepekan terakhir, asing mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp4,02 triliun di seluruh pasar.

Cheril melanjutkan, saham-saham perbankan di LQ45 menarik untuk dicermati investor. Pasalnya, pendapatan emiten perbankan berpotensi bertambah seiring dengan kenaikan suku bunga acuan.

Jasa Utama Capital Sekuritas merekomendasikan investor mencermati saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan target 9.000 untuk jangka menengah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) di 5.200, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di 8.600. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper