Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia kembali menempati posisi pertama top broker selama sepekan terakhir, baik sebagai perusahaan sekuritas dengan total frekuensi terbanyak maupun dari sisi nilai perdagangan efek tertinggi.
Berdasarkan data BEI periode 21–25 Maret 2022, Mirae Asset Sekuritas tercatat sebagai broker teraktif mencatatkan frekuensi perdagangan sebanyak 2.331.634 kali. Transaksi tersebut dilakukan atas volume saham sebanyak 42,92 miliar saham dengan nilai Rp13,74 triliun.
Selanjutnya, UBS Sekuritas Indonesia dengan volume transaksi 6,59 miliar saham dan nilai transaksi Rp9,56 triliun. Menyusul berikutnya adalah CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dengan volume transaksi 6,75 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp8,85 triliun.
Di urutan keempat top broker pada pekan ini adalah Maybank Sekuritas Indonesia dengan frekuensi perdagangan 326.885 kali. Transaksi tersebut dilakukan atas volume saham sebanyak 5,39 miliar saham dan nilai transaksi Rp7,47 triliun.
Lalu, ada J.P. Morgan Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp6,91 triliun dan volume transaksi sebanyak 4,49 miliar saham
Jajaran top 10 broker lainnya antara lain Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Macquarie Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., dan Semesta Indovest Sekuritas, dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp6,88 triliun, Rp6,22 triliun, Rp5,65 triliun, Rp4,93 triliun, dan Rp4,88 triliun.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat sebesar 0,68 persen selama sepekan terakhir. Kapitalisasi pasar Bursa melonjak 0,93 persen menjadi Rp8.812,30 triliun dari Rp8.731,25 triliun pada pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa meningkat 14,50 persen menjadi Rp25,13 miliar saham dari Rp21,95 miliar pada pekan sebelumnya. Sedangkan, rata-rata frekuensi harian Bursa tumbuh 3,8 persen menjadi 1.282.303 transaksi dari 1.332.906 transaksi pada penutupan pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa berubah 15,33 persen menjadi Rp13,97 triliun dari Rp16,50 triliun pada pekan sebelumnya.
