Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga The Fed Naik, Ini Dampaknya ke Pasar Saham

Saham teknologi dan properti diperkirakan menjadi sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham terimbas aksi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Kenaikan suku bunga ini merupakan yang pertama kali sejak Desember 2018.

Head of Equity Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, peningkatan suku bunga The Fed secara umum tidak menguntungkan sektor tertentu.

"Yang diuntungkan secara umum sih mestinya tidak ada, kecuali yang tidak punya utang besar dalam dolar AS," kata Suria dihubungi, Kamis (17/3/2022).

Akan tetapi, lanjutnya, karena likuiditas perbankan di Indonesia sedang tinggi, efek dari peningkatan suku bunga The Fed belum akan terasa saat ini. Pasalnya, perbankan belum tentu akan menaikkan suku bunga pinjaman karena biaya bunga atau cost of fund (CoF) masih terjaga rendah.

"Yang negatif mungkin sektor teknologi yang biasanya growth-nya tinggi karena cukup sensitif terhadap kenaikan suku bunga," ujarnya.

Sementara itu, untuk sektor properti yang biasanya terimbas kenaikan suku bunga, Suria menilai belum tentu akan terkena efeknya saat ini. Hal ini akibat kenaikan harga komoditas yang tengah melambung tinggi.

"Berkaca pada kejadian commodity booming beberapa tahun yang lalu, seringkali mendorong kenaikan sektor properti," ucapnya.

Adapun, kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan turut mengerek bunga kredit, seperti Kredit Pemilikan Properti (KPR). Oleh karena itu, dikhawatirkan permintaan KPR sekaligus properti bisa melesu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper