Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada pekan kedua Maret 2022 tembus Rp21,73 triliun.
RNTH antara 6-11 Maret naik 9,52 persen menjadi Rp21,735 triliun dari Rp19,846 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa sebesar 0,92 persen menjadi 1.634.152 transaksi dari 1.619.196 transaksi pada penutupan pekan lalu.
Kemudian, kapitalisasi pasar Bursa turut berubah 0,62 persen sebesar Rp8.684,689 triliun dari Rp8.738,446 triliun pada pekan sebelumnya. Perubahan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 15,49 persen sebesar 24,097 miliar saham dari 28,513 miliar sahamdari pekan sebelumnya.
Investor asing sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp17,5 triliun.
Selain itu, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 22 emisi dari 18 emiten. Adapun hingga 11 Maret 2022, jumlah yang terkumpul mencapai Rp23,07 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 491 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,03 triliun dan USD47,5 juta. Semua itu diterbitkan oleh 125 Emiten.
Baca Juga
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 147 seri dengan nilai nominal Rp4.764,63 triliun dan USD200,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 10 Maret 2022 telah terdapat 22 emisi baru efek bersifat utang dan sukuk yang tercatat di BEI. Menurutnya, emisi tersebut diterbitkan oleh 18 perusahaan dengan total dana yang telah dihimpun sebesar Rp23,07 triliun.
“Saat ini di pipeline efek bersifat utang dan sukuk juga masih terdapat 11 perusahaan yang berencana untuk menerbitkan 14 emisi efek bersifat utang dan sukuk,” katanya Jumat (11/3/2022).