Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada penerbitan sukuk dan obligasi senilai Rp23,07 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 22 emisi dari 18 emiten. Adapun hingga 11 Maret 2022, jumlah yang terkumpul mencapai Rp23,07 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 491 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,03 triliun dan USD47,5 juta. Semua itu diterbitkan oleh 125 Emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 147 seri dengan nilai nominal Rp4.764,63 triliun dan USD200,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 10 Maret 2022 telah terdapat 22 emisi baru efek bersifat utang dan sukuk yang tercatat di BEI. Menurutnya, emisi tersebut diterbitkan oleh 18 perusahaan dengan total dana yang telah dihimpun sebesar Rp23,07 triliun.
“Saat ini di pipeline efek bersifat utang dan sukuk juga masih terdapat 11 perusahaan yang berencana untuk menerbitkan 14 emisi efek bersifat utang dan sukuk,” katanya Jumat (11/3/2022).
Baca Juga
Selama sepekan, pasar modal Indonesia diramaikan dengan pencatatan 5 obligasi, 2 saham perdana, serta 1 (satu) waran. Pencatatan yang pertama, yaitu pada Rabu (9/3) Obligasi Berkelanjutan III Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp3 triliun.
Lalu, Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap V Tahun 2022 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,4 triliun.
Kemudian, Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap I Tahun 2022 oleh PT Pyridam Farma Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp400 miliar.