Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Dunia Anjlok, Saham-saham Emiten Migas Lesu

Harga minyak dunia terus anjlok sebagai imbas konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Hal ini juga berdampak pada lesunya saham-saham emiten migas domestik.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak dunia terus anjlok sebagai imbas konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Hal ini juga berdampak pada lesunya saham-saham emiten migas domestik.

Tercatat harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat menembus angka US$108,7 per barel, atau terkerek lebih dari 12 persen. Begitu pun minyak mentah Brent turun 13 persen menjadi US$111,1 per barel.

Penurunan harga minyak dunia ini merespon kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin yang berjanji untuk tetap mengirim pasokan minyak sembari merundung Ukraina. Padahal, Rusia sedang dimusuhi oleh negara-negara lain lantaran sanksi yang diberikan Amerika Serikat terhadap invasi militer yang dilakukan Putin.

Sementara itu, beberapa emiten migas Indonesia tercatat cukup lesu pada sesi pertama perdagangan (11/3/2022). Sebutlah PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) yang sempat stagnan di awal pembukaan IHSG, dan kini terkoreksi 0,79 persen di angka 630.

PT AKR Corporindo Tbk. (AKR) sebagai perusahaan penunjang bidang distribusi produk minyak bumi juga nampak lesu di angka 790, turun 0,63 persen. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) terkerek 2,43 persen di posisi 1.405.

PT Elnusa Tbk. (ELSA) juga turut terkoreksi di angka 304, turun 0,65 persen. Di sisi lain, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang bergerak di bidang eksplorasi dan perdagangan gas serta minyak bumi lumayan menghijau di angka 147, naik 0,68 persen.

Anjloknya harga minyak dunia juga berimbas pada peluang negara penghasil minyak lain untuk meningkatkan produksi. Amerika Serikat mendukung penuh keputusan OPEC untuk meningkatkan pasokan minyak, dibarengi dengan negara kawasan Uni Emirat Arab (UEA) yang juga akan melipatgandakan produksi minyaknya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Soemanegara
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper