Green Era Milik Prajogo Pangestu Akuisisi Star Energy Rp6,29 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA – Green Era Pte Ltd yang dikendalikan oleh taipan, Prajogo Pangestu membeli 33,33 persen saham Star Energy Group Holding Pte Ltd dari BCPG Thailand dengan nilai akuisisi US$440 juta atau setara Rp6,29 triliun (asumsi kurs Rp14.300).

Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang juga dimiliki Prajogo Pangestu juga telah memiliki 66,67 persen saham Star Energy. Alhasil, akuisisi terbaru oleh Green Era membuat Grup Barito mengendalikan seluruh saham Star Energy.

Green Era melakukan akuisisi dengan pembayaran tunai untuk saham sebesar US$440 juta, mengakuisisi 250.801 saham, mewakili 33,33 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor di Star Energy.

Managing Director Green Era Nancy Pangestu mengatakan, akuisisi ini merupakan tonggak utama untuk secara efektif meluncurkan rencana pertumbuhan dan investasi Green Era ke depan.

“Kami mengakuisisi aset panas bumi yang solid, dengan rekam jejak yang terbukti dan teknologi terbarukan, untuk mencapai pertumbuhan yang bersih, berkelanjutan, dan menguntungkan,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (10/3/2022)

Pihaknya berterimakasih atas dukungan Bangkok Bank untuk menjalankan transaksi ini dengan sukses. Di bawah kepemimpinan Star Energy, perusahaan memiliki tim profesional yang solid dengan rekam jejak kesuksesan yang luar biasa.

“Kami sangat bersemangat untuk menjadi bagian dari kisah pertumbuhan mereka, dan memainkan peran kunci dalam persamaan pengurangan karbon,’ tambahnya.

Akuisisi ini adalah yang pertama dalam strategi M&A Green Energy yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di seluruh Asia Tenggara, untuk mendukung transisi global ke emisi nol bersih.

Green Era yang berbasis di Singapura ini berkomitmen untuk berinvestasi dalam aset dan teknologi energi terbarukan. Melalui keterlibatan pemangku kepentingan yang mendalam, kolaborasi bersama mitra yang berorientasi pada misi, dan perspektif strategis jangka panjang,

Green Era fokus pada proyek-proyek yang berkontribusi pada transisi energi di Asia Tenggara yang memiliki populasi besar, muda, dan urban, di beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.