Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN, PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) meyakini kinerja pada 2022 bakal lebih baik dibandingkan dengan dua tahun terakhir.
Alasannya, dampak pandemi yang melandai membuat mobilitas masyarakat kembali meningkat. Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Satya Adrianto meyakini kinerja pada 2022 ini bakal jauh lebih baik seiring dengan dibukanya sejumlah pembatasan aktivitas dan melandainya dampak Covid-19.
"Untuk tahun 2022 harusnya akan lebih baik lagi terutama jika kondisi covid lebih baik dan memungkinkan orang bekerja, sekolah dan berlibur dengan lebih fleksibel," urainya kepada Bisnis, Selasa (8/3/2022).
Lebih lanjut, Jasa Marga meyakini kinerja pendapatan pada 2021 khususnya tol akan lebih baik dibandingkan dengan 2020. Meskipun, pendapatan tersebut belum optimal mengingat arus lalu lintas belum sepenuhnya pulih.
Alasannya, sepanjang 2021 sempat terjadi pembatasan pergerakan masyarakat melalui aturan PSBB pada awal tahun dan PPKM di pertengahan hingga akhir tahun.
Baca Juga
Sejumlah ruas tol baru juga mulai beroperasi penuh pada 2022 sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan.
Pada Desember 2021, pendapatan tol mencapai peningkatan tertinggi dengan peningkatan 22 persen dibandingkan dengan kondisi biasanya. Kemudian pada Januari 2022, pendapatan konsolidasi meningkat 8 persen dibandingkan untuk normal.
Pada Februari 2022, jalan tol di wilayah Jabodetabek belum sepenuhnya pulih dari tingkat pra-pandemi, sedangkan di luar Jabodetabek telah melampaui 8 persen dari tingkat pra-pandemi.
Untuk tingkat anak perusahaan, pendapatan tol meningkat 25 persen dari tingkat sebelum pandemi, pertumbuhan tertinggi disumbang oleh Tol Trans Jawa tumbuh 30 persen dari sebelum pandemi, dan kemudian wilayah Jabodetabek dan Sumatera naik 22 persen dari sebelum pandemi.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham JSMR tersebut mencatatkan pendapatan tol senilai Rp7,60 triliun. Realisasi itu naik 21,56 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp6,25 triliun.
Laba bersih JSMR pun terkerek signifikan sebesar 375,51 persen menjadi Rp749,41 miliar dari sebelumnya Rp157,60 miliar.
Adapun, pendapatan usaha lainnya juga tumbuh 12,04 persen menjadi Rp654,52 miliar dari sebelumnya Rp584,16 miliar. Sedangkan pendapatan konstruksi terkontraksi sebesar 12,36 persen menjadi Rp2,37 triliun dari sebelumnya Rp2,7 triliun.
Alhasil, total pendapatan JSMR pada periode Januari - September 2021 menjadi Rp10,63 triliun atau naik 0,80 persen dari posisi Rp10,54 pada akhir kuartal III/2020.
Dilihat dari ruas jalan tol beroperasi, pendapatan dari tol Jakarta - Cikampek masih mendominasi top line JSMR. Tercatat pendapatan dari ruas tol Jakarta - Cikampek sebesar Rp992,13 miliar atau naik 5,01 persen secara tahunan.
Menyusul berikutnya pendapatan dari ruas tol Cikampek Padalarang yang naik 13,27 persen menjadi Rp700,17 miliar dan ruas tol Jakarta - Bogor - Ciawi yang naik 17,01 persen menjadi Rp653,59 miliar.