Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai telah mencatatkan kinerja yang positif sepanjang Februari. Hal ini menjadi indikasi membaiknya optimisme pasar terhadap bursa saham Indonesia.
“IHSG bahkan sempat beberapa kali mencetak rekor tertingginya. Ini indikasi bahwa optimisme pasar terhadap bursa saham Indonesia makin membaik,” kata Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati, Jumat (25/2/2022).
Optimisme pasar, lanjut Ike, juga diperlihatkan dari nilai foreign net buy yang mencapai Rp900 miliar sepanjang perdagangan kemarin, Kamis (24/2/2022), di saat IHSG melemah bersama dengan indeks saham Asia lainnya setelah Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina.
“Saham BBNI, BBCA, INCO dan ITMG menjadi saham yang paling banyak dikoleksi,” katanya.
Memasuki periode Maret, Ike mengatakan dampak yang mungkin ditimbulkan dari kenaikan suku bunga The Fed perlu menjadi perhatian. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada Maret 2022.
“Yang harus kita perhatikan adalah seberapa besar risiko yang mungkin dirasakan oleh Indonesia akibat peluang kenaikan suku bunga The Fed. Saya perkirakan IHSG di periode Maret cenderung bergerak terbatas, di mana isu atas suku bunga ini sudah lebih dahulu diantisipasi oleh pasar sejak 2021,” katanya.
Baca Juga
Sampai penutupan perdagangan 25 Februari 2022, IHSG telah menguat 4,66 persen year to date.
Sepanjang Februari, kinerja IHSG ditopang oleh kinerja positif saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBRI yang telah naik 11,79 persen sepanjang Februari 2022, BBCA naik 5,57 persen, dan EMTK naik 15,3 persen.