Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pertambangan Grup Sinarmas, Golden Energy and Resources Ltd (GEAR) yang juga induk usaha PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), membukukan lonjakan laba pada 2021.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan sepanjang 2021 GEAR membukukan laba senilai US$251,3 juta, naik 629 persen secara year on year (yoy). Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak tercatat pada 2016. Sementara itu, pendapatan GEAR melonjak 61 persen ke US$1,87 miliar.
Perusahaan menyebutkan, lonjakan pendapatan disumbang dari segmen batu bara yang melambung 49 persen yoy ke US$1,59 miliar karena kenaikan rata-rata harga jual batu bara (ASP) sebesar 72 persen menjadi US$53,46 per ton.
Adapun, pendapatan dari segmen batu bara metalurgi menanjak lebih tinggi hingga 195 persen menjadi US$286,6 juta dengan kenaikan ASP sebesar 65 persen mencapai US$132,78 per ton.
Ebitda perusahaan juga mencetak rekor pada 2021 mencapai US$503,3 juta dengan kenaikan margin sampai dengan 26,9 persen. Arus kas masuk ke GEAR juga menguat sebesar US$377,3 juta sepanjang 2021, dibandingkan dengan US$108,9 juta pada 2020.
“Untuk tahun ini, perusahaan telah menandatangani kesepakatan akuisisi kepemilikan di BHP Mitsui Coal Pty Ltd. (BMC) yang rencananya akan dirampungkan pada pertengahan 2022,” tulis manajemen dalam keterangan resmi, dikutip Senin (21/2/2022).
Baca Juga
Selain itu, dalam rangka mengurangi ketergantungan perusahaan pada bisnis tambang batu bara, GEAR telah mengurangi kepemilikan pada saham PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) sebesar 4,5 persen menjadi 62,5 persen.
Perseroan juga telah menyelesaikan akuisisi 20,33 persen kepemilikan saham Ascend Global Investment Fund SPC di anak perusahaan GEAR, Golden Investments (Australia) Pte Ltd (GIAPL).
Dengan transaksi ini, GIAPL sekarang menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan yang memiliki sekitar 75,33 persen di Stanmore, cabang batubara metalurgi Grup di Australia.