Bisnis.com, JAKARTA – Morgan Stanley melaporkan telah mengurangi porsi sahamnya di emiten rumah produksi PT MD Pictures Tbk. (FILM) dan mengantongi hampir Rp2 miliar dari transaksi lepas saham tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Jumat (18/2/2020), Morgan Stanley & Co. International Plc yang merupakan salah satu pengendali FILM melaporkan telah menjual 1.996.200 atau 1,99 juta saham pada Rabu (16/2/2022) lalu.
Adapun saham tersebut dijual dengan harga Rp969,12 per lembar saham, dengan demikian Morgan Stanley mengantongi Rp1.905.482.760,90 yang disederhanakan menjadi sekitar Rp1,91 miliar dari pelepasan sebagian saham tersebut.
“Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan Atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, bersama ini kami sampaikan laporan perubahan kepemilikan saham PT MD Pictures Tbk,” tulis Sekretaris Perusahaan MD Pictures Fidela Hasworini dalam keterbukaan informasi, Jumat (18/2/2022).
Melalui transaksi penjualan saham tersebut, Morgan Stanley yang sebelumnya memiliki 1.444.963.600 saham atau 15,19 persen saham FILM, kini menjadi 1.442.997.400 saham yang disederhanakan 1,44 miliar saham atau 15,17 persen.
Vice President Morgan Stanley Ashish Koltharkar dalam keterbukaan informasi yang sama menyampaikan bahwa transaksi dilakukan secara langsung dengan status kepemilikan perusahaan untuk MD Pictures sebagai kustodian atau pemegang saham.
Baca Juga
Sementara itu, transaksi sub rekening efek atas nama Morgan Stanley & Co. International Plc merupakan omnibuzz account dari beberapa klien, termasuk di dalamnya adalah Tencent Holding Ltd.
Berdasarkan data Bloomberg pada akhir perdagangan Jumat (18/2/2022), pukul 10.50 WIB saham FILM terpantau menguat 2,45 persen atau 20 poin dan parkir di level 835. Sementara itu, dalam satu minggu terakhir saham FILM melemah 9,24 persen.
Sedangkan, dalam enam bulan kebelakang, saham FILM telah melonjak hingga 110,86 persen. Saat ini, kapitalisasi pasar FILM tercatat sebesar Rp7,94 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham FILM tersebut telah membukukan kenaikan penjualan hingga 117,29 persen menjadi Rp183,01 miliar, jika dibandingkan dengan penjualan pada kuartal III/2020 yaitu sebesar Rp84,22 triliun.
Di mana kontribusi penjualan tertinggi didominasi oleh penjualan film digital yang mencapai Rp157,02 miliar. Sementara di periode yang sama di tahun sebelumnya, penjualan digital perseroan sebesar Rp41,38 miliar yang juga merupakan kontribusi terbesar pada masa itu.
Selanjutnya, penjualan film stasiun televisi juga meningkat dari Rp3,72 miliar pada kuartal III/2020 menjadi Rp4,68 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021.
Di sisi lain, penjualan film layar lebar di kuartal III/2021 mengalami penurunan dari Rp17,34 miliar pada kuartal ketiga 2020 menjadi Rp3,24 miliar.
Peningkatan penjualan ini juga kemudian membalikkan kinerja perseroan dari rugi di tahun sebelumnya menjadi untung pada kuartal III/2021.
Tercatat, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp21,94 miliar pada kuartal III/2021. Sementara pada kuartal III/2020, FILM mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp45,25 miliar.