Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) turun 2,59 persen bersamaan dengan diusirnya manajemen dari Komisi VII.
Pada penutupan Senin (14/2/2022), harga saham KRAS turun 2,59 persen atau 10 poin. Hal itu membuat saham emiten BUMN itu parkir di level Rp376.
Sejak awal perdagangan saham perseron terpantau melesu dengan level terendah Rp374. Perseroan ditransaksikan sebanyak 1.000 kali dengan saham beredar 10,61 juta lembar. Adapun, nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp4,02 miliar.
Selain itu, investor asing terpantau melakukan jual bersih dengan nilai mencapai Rp596,77 juta. Dalam sepekan terakhir, saham plat merah itu pun terpantau melemah sebanyak 2,08 persen.
Di saat bersamaan dengan pelemahan harga saham, pada hari ini Komisi VII DPR RI mengusir Direktur Utama PT Kratau Steel Tbk. (KRAS) saat rapat dengar pendapat bersama Dirjen ILMATE Kemenperin RI.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Hariyadi yang memimpin jalannya rapat mengusir Silmy Karim yang menjadi Direktur Utama Krakatau Steel. Pengusiran tersebut terjadi karena kedua belah pihak terjadi perdebatan ketika sidang berjalan sekitar 36 menit.
Baca Juga
Bambang menilai langkah perseroan untuk menutup pabrik blast furnace sebagai aksi kontra-produktif. Sebab, di satu sisi emiten plat merah itu ingin menggenjot produksi tetapi di sisi lain pabrik justru dihentikan.
Pasalnya pabrik itu telah beroperasi sejak 11 Juli 2019. Tudingan maling teriak maling pun semakin memperuncing suasana. “Ini jangan maling teriak maling. Begitu, jangan kita ikut bermain pura-pura tidak ikut bermain,” ungkapnya pada Senin (14/2/2022).
Merasa tidak terima dengan pernyataan tersebut, Silmy mempertanyakan maksud ucapan Wakil Ketua Komisi VII DPR. Namun karena tensi sudah meninggi, Bambang merasa Direktur Utama itu tidak lagi menghargai persidangan.
“Anda tolong hormati persidangan ini, ada teknis persidangan, kok kayanya Anda tidak pernah menghargai komisi, kalau sekiranya Anda tidak bisa ngomong di sini Anda keluar,” tegasnya.
Mendapat tanggapan seperti itu, Silmy memilih keluar dari rapat meski baru berlangsung 30 menit. “Baik kalau memang harus keluar, kita keluar,” tegasnya. Rapat pun terus berlangsung tanpa kehadiran dari emiten plat merah tersebut.