Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Catat Obligasi Korporasi Tembus Rp113,06 Triliun 2021

Pefindo mencatat penerbitan surat utang korporasi sepanjang 2021 tembus Rp113,06 triliun lebih baik dibandingkan dengan 2020.
Karyawati beraktivitas di kantor PEFINDO Biro Kredit (IdScore), Jakarta, Senin (11/10/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PEFINDO Biro Kredit (IdScore), Jakarta, Senin (11/10/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pefindo mencatat penerbitan surat utang korporasi sepanjang 2021 tembus Rp113,06 triliun lebih baik dibandingkan dengan 2020.

Niken Indriarsih, Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo menyebutkan total penerbitan surat utang korporasi nasional adalah sebesar Rp113,06 triliun pada 2021.

“Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan emisi sepanjang 2020 lalu sebanyak Rp96,6 triliun,” katanya dalam diskusi daring Pefindo, Kamis (10/2/2022).

Secara rinci, jumlah emisi obligasi korporasi pada 2021 dengan rating Pefindo adalah sebanyak Rp84,41 triliun. Adapun, sisanya sebesar Rp28,65 triliun dengan lembaga pemeringkat lainnya.

Niken mengatakan, sektor multifinance masih mendominasi penerbitan obligasi korporasi pada tahun lalu dengan total emisi Rp14,5 triliun disusul oleh industri kertas dan pulp Rp14,3 triliun, pembiayaan atau financing Rp12,11 triliun, dan konstruksi Rp11,44 triliun.

Ia melanjutkan, tren kenaikan penerbitan surat utang korporasi pada tahun lalu terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi dari pandemi virus corona. Tren suku bunga yang masih rendah juga membuat perusahaan masih menjadikan obligasi sebagai salah satu instrumen untuk melakukan refinancing atau membiayai rencana ekspansinya.

Ke depan, Pefindo memprediksi emisi obligasi pada tahun ini akan kembali mengalami kenaikan. Niken mengatakan, pihaknya memperkirakan jumlah penerbitan surat utang pada tahun ini berada di kisaran Rp102,4 triliun untuk asumsi konservatif dan Rp151,2 triliun dengan proyeksi optimistis.

Menurutnya, kenaikan emisi obligasi pada tahun 2022 akan ditopang oleh kebutuhan korporasi untuk melakukan refinancing. Hal ini seiring dengan jumlah obligasi korporasi jatuh tempo pada 2022 yang mencapai Rp157 triliun.

Selain itu, ekspektasi pasar terkait kelanjutan pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona juga akan meningkatkan minat korporasi untuk menerbitkan surat utang.

Meski demikian, menurutnya, tidak semua perusahaan akan memilih obligasi sebagai sumber refinancingnya. Hal tersebut seiring dengan potensi kenaikan suku bunga The Fed yang dapat meningkatkan risiko dan biaya penerbitan atau cost of fund.

“Untuk mengantisipasi sentimen itu, perusahaan kemungkinan akan refinance dari pinjaman dari bank ataupun kas internalnya,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper