Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insentif PPN Diperpanjang Saham Sektor Properti Melaju Kencang?

Insentif pajak pertambahan nilai (PPN) dirasa belum bisa menggenjot kinerja indeks saham sektor properti karena terdapat program Tax Amnesty Jilid II oleh pemerintah.
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Perpanjangan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) dirasa belum bisa menggenjot kinerja indeks IDX Sector Property & Real Estate karena terdapat program Tax Amnesty Jilid II oleh pemerintah. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan bahwa ketika terjadi Tax Amnesty Jilid I, sektor properti mengalami penurunan kinerja. Hal tersebut berkaitan dengan dana yang ada pada investor ritel digunakan untuk membayar pajak. 

Wawan pun mengharapkan ada perbaikan ketika masa Tax Amnesty Jilid II tersebut berakhir sehingga dana yang ada sudah bisa digunakan kembali untuk membeli properti. 

Di sisi lain, perpanjangan insentif PPN oleh pemerintah ungkap Wawan secara demografis memang akan menguntungkan sektor properti. Namun mengingat perusahaan yang ada pada indeks IDX Sector Property & Real Estate di bursa merupakan properti menengah atas, Wawan menyampaikan bahwa hingga saat ini kinerja emiten tersebut masih turun. 

“Jadi untuk properti masih wait and see. Valuasinya memang murah-murah sekali tapi ya minat investornya masih belum,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Rabu (9/2/2022). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan perdagangan Rabu (9/2/2022), kinerja indeks IDX Sector Properties & Real Estate turun 2,43 persen dan sepanjang tahun telah turun hingga 5,31 persen.

Wawan pun mengungkapkan bahwa indeks sektor properti pada tahun ini akan mengalami tantangan yang berat karena minat investor yang belum terlalu tinggi yang terlihat dari keluarnya emiten-emiten sektor tersebut dari indeks LQ45. 

Kurangnya minat investor sendiri menurut Wawan berkaitan dengan faktor pemulihan ekonomi sehingga sektor lain dipandang lebih menarik. Terutama untuk sektor keuangan dan juga sektor konsumen non primer dengan kinerja yang baik. 

Adapun, IDX Sector Financials berdasarkan data BEI, terpantau telah tumbuh 6,13 persen year to date (ytd) kemudian juga IDX Sektor Consumer Cyclical telah tumbuh 4,07 persen ytd. 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper