Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Tembus 6.707, Investor Asing Borong Saham BBRI

Pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG naik 0,36 persen atau 24,13 poin menjadi 6.707,98, seiring dengan aksi beli investor asing terhadap saham BBRI, TLKM, BBCA.
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan menguat pada sesi I perdagangan akhir pekan, Jumat (4/2/2022) seiring dengan masuknya dana investor asing.

Pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG naik 0,36 persen atau 24,13 poin menjadi 6.707,98. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.685,4-6.721,74.

Terpantau 281 saham naik, 222 saham melemah, dan 166 saham stagnan. Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp366,61 miliar.

Investor asing cenderung masuk ke saham BBRI dengan net buy Rp345 miliar, TLKM Rp41,4 miliar, BBCA Rp41 miliar, TOWR Rp21,4 miliar, MSIN Rp8,9 miliar. Sebaliknya, investor asing melepas saham ANTM dengan net sell Rp31,8 miliar, BFIN Rp15,4 miliar, INCO Rp13,5 miliar, SMGR Rp11,2 miliar, UNTR Rp8,5 miliar..

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menyampaikan IHSG bisa menguat terbatas pada akhir pekan setelah kemarin cenderung tertekan.

IHSG melemah 0,35 persen ke level 6.683 pada Kamis (3/2/2022) seiring dengan penurunan yang terjadi pada 8 dari 11 indeks sektoral.

Investor mewaspadai tren kenaikan angka kasus Covid-19, di tengah masih cenderung minimnya katalis pendukung baru. Menjelang akhir pekan, indeks acuan  berpeluang bergerak menguat terbatas.

"IHSG masih bisa menguat terbatas pada rentang 6.650-6.750," paparnya dalam publikasi riset.

Dari sentimen global, Wall Street ditutup dengan penurunan tajam pada Rabu, dipimpin oleh koreksi pada saham-saham teknologi. Meta Plaftorms yang merupakan induk dari Facebook, anjlok hingga 26 persen; dan menjadi sentimen negatif bagi saham-saham perusahaan sosial media lain seperti Snap, Pinterest, dan Twitter.

Investor akan menunggu rilis data non-farm payroll bulanan, dimana konsensus memproyeksikan 150.000 penambahan pekerjaan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper