Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Bocorkan 4 Startup dalam Pipeline IPO, GoTo Masuk!

Rencana IPO Gojek-Tokopedia (GoTo) kian benderang seiring dengan masuknya perusahaan unikorn itu dalam pipeline IPO Bursa Efek Indonesia (BEI).
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan saat ini terdapat 4 perusahaan rintisan atau startup yang terdapat dalam pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Salah satunya ialah GoTo.

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I Bursa Efek Indonesia Adi Pratomo Aryanto menjelaskan perusahaan teknologi menjadi perusahaan yang ditunggu-tunggu kedatangannya di pasar modal, salah satunya startup teknologi GoTo alias entitas gabungan Gojek dan Tokopedia.

"Perusahaan teknologi ditunggu-tunggu, dari pipeline 26 perusahaan di pipeline saat ini, dapat saya sampaikan ada 4 perusahaan masuk dalam kategori startup perusahaan teknologi," urainya dalam diskusi daring, Kamis (3/2/2022).

Adi melanjutkan belum dapat menyebutkan nama calon emiten startup tersebut, karena masih dalam proses evaluasi. Namun, dia memberikan petunjuk satu startup yang sudah ada dalam pipeline IPO merupakan yang cukup besar.

"Sudah late state start up, sedang dievaluasi. kalau semua lancar kita dapat melihat startup ini segera melantai di Bursa Efek Indonesia," urainya.

Dia melanjutkan sangat terbuka ketika ada startup yang mengurus dokumen untuk dapat IPO. BEI akan mengevaluasi dokumen-dokumen tersebut dan memang beberapa startup sudah dalam tahap evaluasi.

Lebih rinci, Adi belum mau membocorkan kapan startup raksasa GoTo bakal IPO. Pasalnya, hal ini kembali ke perusahaan dan momentum yang akan dimanfaatkannya.

"Kapan GoTo bisa tercatat, kami kembalikan ke GoTo untuk bisa melengkapi dokumen, ketika dokumen yang disampaikan sudah lengkap dan sudah comply seluruh aturan bursa dan OJK, kami kembali lagi ke perusahaannya sendiri karena menyangkut momentum," paparnya.

Dia juga mengakui busa tengah membutuhkan momentum meningkatkan kinerja pasar modal baik dari sisi kapitalisasi maupun aktivitasnya. Melantainya GoTo juga dianggap dapat menjadi katalis momentum tersebut.

"Hanya ini perlu juga bersabar untuk mencatat perusahaan tercatat juga menunggu momen apa yang tepat untuk bisa segera tercatat di bursa. Kami juga evaluasi mempercepat, semoga teman-teman investor juga bisa segera melihat GoTo tercatat di BEI," katanya.

Saat ini total emiten terdaftar di BEI mencapai 771 saham dengan 123 obligasi dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp8.371,2 triliun.

Sepanjang Januari 2022 tercatat ada 5 emiten baru dengan total dana terkumpul Rp1,67 triliun dengan 26 perusahaan dalam proses evaluasi atau dalam pipeline.

Dari sisi Surat Utang sepanjang Januari 2022 tercatat 4 emisi baru dari 3 penerbit dengan total dana terhimpun Rp3,15 triliun. Adapun, emisi obligasi yang ada dalam pipeline mencapai 17 emisi dari 14 perusahaan.

Sepanjang 2021, BEI mencatat 54 saham baru yang berhasil melakukan IPO dan menghimpun total dana senilai Rp62,6 triliun yang menjadi rekor terbesar dana terhimpun sepanjang sejarah bursa.

Dari sisi surat utang, tercatat 98 emisi baru dari 53 penerbit dengan dana dihimpun mencapai Rp103,3 triliun sepanjang 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper