Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Berakhir Loyo Lawan Dolar AS, Inflasi RI Januari 2022 Tembus Rekor

Pada akhir perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level 14.356 turun 25,7 poin atau 0,18 persen.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah parkir di zona merah setelah rilis data inflasi Januari 2022 yang secara tahunan (year-on-year/yoy) naik ke posisi 2,18 persen, atau menembus rekor tertinggi sejak Mei 2020. 

Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot, per pukul 15.07 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level 14.356 turun 25,7 poin atau 0,18 persen dari level penutupan sebelumnya yakni Rp14.356,50.

Di sisi lain, indeks spot dolar AS terpantau ikut melemah ke level 96,24. Pada awal perdagangan indeks tersebut turun 0,14 poin atau 0,15 persen.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2022 mencapai 0,65 persen, atau naik 107,66 menjadi 108,26. Dari capaian tersebut, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) berada pada level 2,18 persen. Inflasi ini jauh lebih tinggi dari inflasi Desember 2021, yang hanya sebesar 0,57 persen. Inflasi ini lebih tinggi dari inflasi Januari 2021 dan Januari 2020.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, BPS mencatat andil inflasi Januari 2022 terbesar berasal dari makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30 persen dengan inflasi 1,17 persen.

Direktur MMC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan rupiah hari ini akan bergerak pada rentang Rp14.290 sampai dengan Rp14.430.

Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dan kemungkinan menguat tipis pada rentang Rp14.360 - Rp13.900.

Ibrahim mengatakan pasar merespons positif prediksi pemerintah mengenai puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022 menjadi kenyataan.

“Jumlah kasus virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan dalam sepekan terakhir. Peningkatan itu dianggap imbas dari libur tahun baru serta varian Omicron yang pertama kali terdeteksi 15 Desember 2021 di Indonesia,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin (31/1/2022).

Adapun, pemerintah tengah mempersiapkan penambahan tempat tidur dan oksigen di seluruh rumah sakit Indonesia untuk menjaga tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper