Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pertumbuhan investor di pasar modal pada awal tahun 2022.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, pertumbuhan ini melanjutkan tren sepanjang tahun lalu. Hingga 21 Januari 2022, BEI mencatat pertumbuhan jumlah investor baru di pasar modal sebesar 260 ribu orang.
“Hingga 21 Januari 2022 ada penambahan lebih dari 260 ribu investor pasar modal menjadi 7,75 juta investor,” ungkap dalam Webinar Pencapaian Pasar Modal 2021, Selasa (25/1/2022)
Dari pertumbuhan tersebut, BEI mencatat jumlah investor saham juga meningkat lebih dari 80 ribu investor menjadi 3,5 juta investor. Inarno melanjutkan, sebanyak 2,7 juta atau 81 persen dari investor di pasar saham adalah generasi milenial dan generasi Z.
Inarno mengatakan, pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya BEI bersama pemangku kepentingan terkait dalam melakukan sosialisasi, literasi, dan edukasi kepada masyarakat. Sepanjang tahun 2021 lalu, BEI telah melakukan 10.242 kegiatan edukasi dengan jumlah partisipan sebanyak 1,3 juta orang.
“Ke depannya, BEI akan terus meningkatkan kegiatan tersebut guna meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga
Sementara itu, pertumbuhan IPO di Indonesia selama beberapa tahun terakhir menunjukkan tren yang positif. Indonesia bahkan menjadi pasar dengan aksi IPO teraktif di wilayah Asia Tenggara pada periode 2006 hingga November 2021.
“Jumlah perusahaan tercatat di BEI naik dari 537 menjadi 755, naik hingga 40,6 persen sekaligus menjadi pasar dengan pertumbuhan paling pesat di Asia Tenggara,” jelasnya.
Adapun, pada awal tahun ini, sudah ada 2 perusahaan yang resmi melantai di bursa Indonesia dengan dana yang dihimpun sebesar Rp723 miliar. Sementara itu, jumlah perusahaan tercatat di bursa hingga pertengahan Januari tercatat mencapai 768 emiten.