Bisnis.com, JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menaikkan alokasi belanja modal tahun ini menjadi Rp3 triliun. Adapun, perseroan tahun lalu mengalokasikan belanja modal maksimal Rp2 triliun yang berasal dari kas internal dan pinjaman bank.
Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman mengemukakan tahun ini perseroan akan lebih agresif. Pasalnya anggaran belanja modal tahun ini naik hingga maksimal Rp3 triliun.
“Belanja modal 2022 kami sudah siapkan antara Rp2 triliun sampai dengan Rp3 triliun untuk pembangunan organik,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Sebagai informasi, TBIG memiliki menara sebanyak 19.938 unit dengan 37.983 penyewaan. Namun, emiten Grup Saratoga itu akan fokus pada perluasan cakupan ke luar Jawa. “Kami lebih banyak bangun di luar jawa sekarang. Soal proporsi menara itu kita 50 persen di jawa dan 50 persen di luar jawa,” katanya.
Meski demikian, perseroan tengah dibayangi sejumlah obligasi yang akan jatuh tempo dengan nilai sebesar Rp5,51 triliun. Dengan rincian obligasi jatuh tempo pada kuartal I/2022 sebesar Rp1,89 triliun, pada kuartal II/2022 sebesar Rp970 miliar, pada kuartal IV/2022 sebesar Rp1,2 triliun, dan pada kuartal IV/2022 sebesar Rp1,45 triliun.
"Semua bond rupiah akan kami lunasi menggunakan kas internal. Apabila kita ada penerbitan bond rupiah lagi. Penggunaannya adalah untuk refinancing pinjaman US$ kami," urainya.
Baca Juga
Adapun, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Gani merekomendasikan beli bagi TBIG dengan target harga Rp4.500. Menurutnya hubungan erat antara perseroan dengan FREN akan menjadi katalis positif.
Pasalnya pendapatan dari FREN terpantau naik 95,7 persen yoy pada kuartal III/2021. “Kami pikir ini menguntungkan secara strategis bagi TBIG karena FREN adalah salah satu perusahaan telekomunikasi paling ekspansif akhir-akhir ini,” pungkasnya.