Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rekor Tertinggi, Investor Asing Lebih Pede Ketimbang Lokal

Analis menilai investor ritel domestik lebih khawatir dengan kondisi pasar ketimbang investor asing di tengah IHSG yang mencapai rekor tertinggi.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan berada di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Analis mengungkapkan selama pekan ini terjadi anomali pada perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan akhirnya kejadian ini berbalik pada penutupan perdagangan hari ini Jumat (21/1/2022).

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menyampaikan bahwa anomali yang dimaksudnya adalah aksi beli bersih atau net buy yang dilakukan oleh investor asing sementara IHSG tertekan. Sepanjang 2022, net buy asing mencapai Rp6 triliun.

“Yang artinya investor ritel domestik yang lebih khawatir dengan kondisi pasar ketimbang investor asing. Ini pola yang tidak biasa,” ungkap Suria dalam siaran YouTube BeritaSatu, Jumat (21/1/2022).

Dia menyampaikan, dulu biasanya ketika indeks turun selalu berkaitan dengan aksi jual bersih atau net sell dari investor asing. Namun situasi tersebut berbeda dalam pekan ini, dan situasi baru berbalik pada hari ini dengan adanya lonjakan indeks.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melesat 1,50 persen atau 99,50 poin ke level 6.726,37 pada hari ini. Adapun, rekor tertinggi IHSG sebelumnya berada di level 6.723,39 pada 22 November 2021.

Sepanjang hari indeks bergerak pada rentang 6.607,42 - 6.726,37 dengan total transaksi mencapai Rp11,53 triliun dan aksi beli bersih investor asing tercatat sebesar Rp972,65 miliar.

Suria menyampaikan pada penutupan perdagangan hari ini, emiten-emiten perbankan berkapitalisasi besar mengalami kenaikan. Adapun dia memperkirakan hal ini berkaitan dengan sikap investor mengantisipasi laporan keuangan yang akan dirilis pada akhir bulan ini.

Suria pun mengungkapkan bahwa investor untuk sementara tidak perlu khawatir terkait dengan kenaikan suku bunga, mengingat likuiditas perbankan yang masih tinggi hingga 80 persen.

Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyampaikan IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat mengabaikan pelemahan bursa saham Amerika yang terkoreksi setelah data pengangguran naik, serta kembali naiknya kasus Covid-19 dari dalam negeri.

Dalam riset hariannya, Dennies pun memperkirakan penguatan indeks pada perdagangan Senin mendatang. Menurutnya secara teknikal candlestick IHSG membentuk higher high dan higher low disertai indicator stochastic yang membentuk goldencross mengindikasikan masih ada potensi penguatan.

“Perlu dicermati pergerakan hampir mencapai level resistance. Dari dalam negeri kenaikan kasus Covid-19 menjadi fokus yang saat ini kenaikan kasus mencapai 2.000 kasus per hari,” tulis Dennies dalam riset hariannya, dikutip Jumat (21/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper