Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menjadi pendorong utama indeks harga saham gabungan (IHSG) mencapai rekor penutupan tertinggi.
IHSG mencapai rekor penutupan tertinggi pada Jumat (21/1/2022). IHSG naik 1,5 persen atau 99,5 poin menjadi 6.726,37. Adapun, rekor tertinggi IHSG sebelumnya di level 6.723,39 pada 22 November 2021.
Pada hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.607,42-6.726,37. Total transaksi mencapai Rp11,54 triliun, dengan aksi beli bersih investor asing Rp969,91 miliar.
Sepanjang 2022 berjalan, IHSG sudah naik 2,2 persen. Pada perdagangan akhir tahun 2021, Kamis (30/12/2021), IHSG parkir pada posisi 6.581,48, turun 0,29 persen atau 19,19 poin. Namun, dalam setahun IHSG naik 10,08 persen.
Saham BBCA menjadi pendorong utama IHSGsepanjang 2022, dengan kontribusi 49,17 persen. Saham BBCA naik 8,9 persen atau 71,24 poin menjadi Rp7.950.
Selanjutnya, saham bank digital ARTO dan BBHI turut menopang penguatan IHSG, dengan kontribusi masing-masing 22,04 persen dan 19,39 persen. Saham ARTO naik 18,75 persen menuju Rp19.000, sedangkan BBHI tumbuh 54,13 persen menjadi Rp6.100.
Baca Juga
Berikut daftar 10 saham pendorong (movers) IHSG sepanjang 2022.
Kode | Nama | Harga (Rp) | Perubahan (%) | Point | %Idx Mv |
BBCA | Bank Central Asia | 7950.00 | 8.90 % | 71.24 | 49.17 % |
ARTO | Bank Jago | 19000.00 | 18.75 % | 31.94 | 22.04 % |
BBHI | Allo Bank Indonesia | 6100.00 | 54.13 % | 28.10 | 19.39 % |
TLKM | Telkom Indonesia Persero | 4330.00 | 7.18 % | 27.01 | 18.64 % |
ADMR | Adaro Minerals Indonesia | 985.00 | 885.00 % | 24.59 | 16.97 % |
BYAN | Bayan Resources | 35425.00 | 31.20 % | 20.54 | 14.17 % |
BMRI | Bank Mandiri Persero | 7300.00 | 3.91 % | 11.12 | 7.67 % |
TPIA | Chandra Asri Petrochemical | 8050.00 | 9.90 % | 10.49 | 7.24 % |
MEGA | Bank Mega | 9925.00 | 17.11 % | 8.44 | 5.83 % |
CPIN | Charoen Pokphand Indonesia | 6525.00 | 9.66 % | 8.26 | 5.70 % |
Saham perbankan lainnya yang masuk daftar 10 saham pendorong IHSG ialah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA). Saham BMRI naik 3,91 persen menjadi Rp7.300, dan saham MEGA naik 17,11 perseen menuju Rp9.925.
Di sektor batu bara, ada saham pendatang baru, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang listing di Bursa Efek Indonesia pada 3 Januari 2022, perdagangan perdana tahun ini. Saham ADMR naik 885 persen menjadi Rp985, dari harga IPO Rp100.
Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) juga memanas seiring dengan penguatan harga batu bara. Saham BYAN naik 31,2 persen sepanjang 2022 menjadi Rp35.325. BYAN merupakan emiten batu bara dengan harga saham termahal.
Emiten big caps lainnya yang menjadi pendorong IHSG sepanjang 2022 ialah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN).