Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Topix Jepang terkoreksi dan mencatat pelemahan mingguan terburuk sejak November 2021 pada perdagangan Jumat (21/1/2022), di tengah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga AS dan lonjakan kasus Covid-19 di Tokyo.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup melemah 0,59 persen ke level 1.927,18. Sementara itu, indeks Nikkei 225 melemah 0,9 poin ke level 27.522,2t6t.
Indeks Topix menutup pekan terburuk sejak November. Saham emiten elektronik menjadi penekan terbesar setelah indeks Nasdaq AS yang padat teknologi ditutup berbalik melemah.
Analis Sumitomo Mitsui Trust Bank Ayako Sera mengatakan Sebagian investor di Jepang tidak mendapatkan kesempatan untuk membeli asset berisiko dan saat ini menunggu harga saham turun.
"Saham Jepang belum cukup naik bagi banyak investor untuk mengantongi keuntungan,” uajr Ayako, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (21/1/2022).
Indeks Topix melemah 2,6 sepanjang pekan ini setelah Tokyo dan bagian lain di Jepang memasuki keadaan darurat selama tiga pekan untuk meredakan penyebaran pandemic Covid-19.
Baca Juga
Media local mengatakan pemerintah berencana untuk memperluas pengetatan ke delapan prefektur lagi termasuk Osaka dan sekitarnya.
Ketidakpastian pasar telah mendorong volatilitas tersirat dari indeks Nikkei 225 Stock Average ke level tertinggi sejak 7 Desember.
"Ketidakstabilan pasar kemungkinan akan bertahan hingga Maret, sampai investor melihat hasil pertemuan Federal Reserve AS untuk bulan ini," kata Toshiaki Iwasaki, analis di Mito Securities Co. di Tokyo.