Bisnis.com, JAKARTA - Tiga emiten baja pasar modal mempertimbangkan untuk ikut terlibat dalam pembangunan proyek Ibu Kota Negara baru. Tiga emiten tersebut adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP), dan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat terdapat peluang penguatan terhadap saham-saham emiten baja tersebut. Menurutnya, secara teknikal dalam jangka pendek, saham KRAS berpeluang untuk menguat.
"Hal ini nampak dari pergerakan Stochastic dan MACD yang meskipun masih berada di zona negatif, tetapi, nampaknya menunjukkan tanda-tanda penguatan," ujar Herditya, Kamis (20/1/2022).
Dia melanjutkan, untuk jangka menengah, selama KRAS belum mampu break pada harga Rp452 secara agresif, maka saham KRAS masih rawan koreksi.
Sementara untuk saham GGRP, secara teknikal Herditya mencermati pergerakan GGRP masih rawan koreksi. Hal ini terutama apabila mencermati pergerakan MACD dan Stochastic GGRP, yang masih berada di zona negatif dan belum menunjukkan tanda-tanda penguatan.
"Lain halnya dengan GDST, dengan pergerakannya yang cenderung sideways, nampaknya akan menguat dalam jangka pendek yang dapat dikonfirmasi dari pergerakan MACD dan Stochasticnya yang mulai muncul tanda-tanda reversal," ujar dia.
Baca Juga
Adapun MNC Sekuritas merekomendasikan target price untuk saham KRAS di harga Rp400 dan GDST di harga Rp100.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.