Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak turun di sesi perdagangan Eropa ke level rendahnya di US$1809.00 karena tertekan oleh sentimen menguatnya dolar AS dan tingginya tingkat imbal hasil obligasi AS.
Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Selasa (18/1/2022) harga emas Comex tercatat merosot 0,39 persen atau 7 poin ke US$1.809,5 per troy ons. Adapun, harga emas Spot turun 9,38 poin atau 0,52 persen ke US$1.809,85 per troy ons.
Sementara itu indeks dolar AS hari ini bergerak baik 0,14 persen ke posisi 95,38.
"Outlook kenaikan suku bunga dari bank sentral global terutama The Fed kembali mengancam harga emas karena dolar AS yang berpotensi diminati pasar," tulis analis Monex Investindo Futures (MIFX) dalam riset harian, Selasa (18/1/2022)
Selain itu aksi hindar aset resiko di tengah outlook hawkish bank sentral global berpotensi memicu sentimen risk off. Hal ini berpeluang memicu investor meminati aset-aset aman.
"Aksi jual emas juga berpeluang berlanjut malam ini jika dolar AS menguat lebih lanjut bila data Empire State Manufacturing Index AS yang dirilis pukul 20:30 WIB hasilnya lebih baik dari estimasi," imbuhnya.
Baca Juga
MIFX memprediksikan hari ini emas berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistance US$1.816 karena berpotensi bergerak turun menguji level support terdekat di US$1.804.
"Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.816, emas berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut menargetkan resistance selanjutnya di US$1.824 per troy ons" ungkapnya.