Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Rupiah Dibuka Melemah, Ikuti IHSG

Rupiah melemah 15 poin atau 0,10 persen ke Rp14.309 pada awal perdagangan Jumat, senasib dengan IHSG.
Mutiara Nabila
Mutiara Nabila - Bisnis.com 14 Januari 2022  |  09:47 WIB
Rupiah Dibuka Melemah, Ikuti IHSG
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank KB Bukopin Syariah di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat (14/1/2022) terpantau melemah di hadapan dolar AS, dibayangi oleh penambahan kasus Omicron yang membayangi pasar.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (14/1/2022), rupiah melemah 15 poin atau 0,10 persen ke Rp14.309, setelah hari sebelumnya ditutup menguat di Rp14.294. Sementara itu, indeks dolar AS juga tercatat melemah tipis 0,02 persen ke 94,77.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan seharusnya rupiah bisa menguat karena fundamental dalam negeri cukup bagus, terutama karena tax amnesty tahap kedua yang sampai 10 Januari sudah dapat Rp1,39 triliun.

Selain itu, data konsumen dan inflasi yang sudah diintervensi Bank Indonesia mengindikasikan fundamenta ekonomi Indonesia yang cukup bagus sehingga rupiah sempat menguat.

“Tetapi adanya informasi terkait Omicron yang terus menyebar, bahkan pemerintah di sini juga mengatakan akan terjadi lonjakan kasus Omicron pada Februari akan mencapai titik tertinggi sampai 60.000 dicerna negatif oleh pasar,” jelasnya dalam riset, Kamis (13/1/2022).

Dari sisi eksternal, dolar AS melemah lantaran Bank Sentral AS mengatakan inflasi hanya sementara. Ini menjadi indikasi bahwa Bank Sentral AS tidak akan membahas kenaikan suku bunga, dan hanya menjadi bahan perbincangan di negara bagian, yang memberikan testimony.

“Kita juga harus tahu bahwa presiden bank sentral negara bagian tidak punya hak suara tapi punya hak bicara. Ini dimanfaatkan spekulator dengan menyebutkan bahwa tapering segera dilakukan. Tapi pemerintah AS sendiri masih berhati-hati karena Omicron cukup tinggi dan banyak yang tidak mau divaksin,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

IHSG Gonjang Ganjing Rupiah Rupiah
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top