Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas mencoba bangkit dari posisi terendah sebelas hari, di kisaran zona US$1.792 dengan para pedagang sedang bersantai menjelang rilis Nonfarm Payrolls AS.
Pada penutupan perdagangan Jumat (7/1/2022), harga emas Comex naik 8,20 poin atau 0,46 persen ke US$1.797,40 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot naik 5,39 poin atau 0,30 persen ke US$1769,55 per troy ons.
Sementara itu, Tim Riset ICDX juga mengungkapkan harga emas juga bisa mendapatkan keuntungan dari aksi ambil untung dalam dolar Amerika Serikat (AS) menjelang momentum yang sama.
“Rilis NFP yang solid kemungkinan akan mendukung spekulasi seputar kenaikan suku bunga Fed yang agresif,” tulis Tim Riset ICDX dalam riset harian, dikutip Minggu (9/1/2022).
Selain itu, ke depan kekhawatiran pasar akan varian Omicron juga dapat menjadi pemicu kenaikan harga emas. Tetapi tetap, perhatian utama jangka pendek akan ditujukan pada agenda AS.
Kini, ICDX memperkirakan support yang perlu diperhatikan berada di areal US$1.785 hingga ke areal US$1.790 per troy ons.
Baca Juga
Sementara itu, untuk resistance-nya harga emas berada di areal US$1.795 hingga ke areal US$1.800. Adapun, support terjauh harga emas berada di areal US$1.789 sementara resistance terjauhnya berada di areal US$1.807.