Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Loyo, Melemah ke Rp14.293 Pagi Ini

Rupiah urun 28 poin atau 0,2 persen dari level penutupan sebelumnya yakni Rp14.265,5 per dolar AS.
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank KB Bukopin Syariah di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank KB Bukopin Syariah di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (4/1/2022). Rupiah melemah 0,2 persen terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot, per pukul 09.06 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp14.293,5 turun 28 poin atau 0,2 persen dari level penutupan sebelumnya yakni 14.265,5. Nilai tukar rupiah dibuka di level 14.290,5.

Di sisi lain, indeks dolar AS melemah 0,04 persen atau 0,037 poin ke level 96,185 pada pukul 09.08 WIB. Indeks dolar AS pada level penutupan sebelumnya ada di angka 96,222.

Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan outlook dolar AS mengalami penguatan pada hari ini terkait dengan rencana pemangkasan stimulus atau tapering dan kenakan suku bunga bank sentral AS, kendati rilis data ekonomi Indonesia yang cukup positif.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Desember 2021 mencapai 0,57 persen (month-to-month/mtm). Inflasi pada Desember 2021 tercatat sebagai inflasi tertinggi selama 2 tahun terakhir.

Selain itu, Purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada Desember 2021 berada di posisi 53,5, turun dari bulan sebelumnya 53,9. Meski demikian, PMI manufaktur Indonesia dinilai tetap berada di level ekspansif.

Sementara itu, The Federal Reserve AS telah menjalankan tapering untuk memangkas stimulus yang berjalan dan berencana akan mengakhirinya di pertengahan 2022 ini, serta bersiap menaikkan tingkat suku bunga acuannya.

“Langkah ini diapandang perlu di tengah ancaman tingginya inflasi di AS akan menekan daya beli masyarakat yang baru kembali tertopang ekonominya dari keterpurukan wabah Corona,” tulisnya dalam riset harian, Senin (3/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper