Bisnis.com, JAKARTA – Menyusul kenaikan permintaan kenaikan harga komoditas energi, sejumlah emiten batu bara serta minyak dan gas (migas) berencana meningkatkan produksinya tahun depan.
Pada 2022, PT Bayan resources Tbk. menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun. Hal ini seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022.
“Meski diadang pandemi Covid-19, Bayan tetap menargetkan bisa mengoperasikan fasilitas pengangkutan batu bara tersebut pada 2022, yang diperkirakan bisa menambah kapasitas produksi hingga 25-30 juta ton dari kapasitas fasilitas yang sudah ada," tulis manajemen Bayan Resources dalam laporan keuangan, dikutip Selasa (29/12/2021).
Selain itu, emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berencana meningkatkan produksi batu bara tahun depan, mengikuti rencana Kementerian ESDM.
Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan produksi batu bara PTBA akan ada kenaikan di tahun depan. Namun, perseroan masih menunggu persetujuan Kementerian ESDM.
"Untuk angkanya belum bisa dibuka karena masih perlu persetujuan Kementerian ESDM," terangnya kepada Bisnis, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga
Dari sektor minyak dan gas, PT Medco Energi International Tbk. (MEDC) berencana meningkatkan target produksi minyak dan gasnya pada 2022.
Direktur & Chief Administrative Officer MEDC Amri Siahaan menyebutkan, sampai dengan semester pertama tahun ini, Medco Energi telah memproduksi 94 juta barel ekuivalen per hari (mboepd).
Perinciannya, 36 juta barel per hari dari produksi minyak, dan 58 juta barel per hari dari produksi gas.
“Jumlah ini sejalan dengan panduan produksi tahun ini, meskipun kapasitasnya produksi kami bisa mencapai 110 mboepd,” ujar Amir pada paparan publik, Kamis (18/11/2021).
Sementara, untuk panduan pada 2022 perusahaan menetapkan produksi mencapai 95 juta barel per hari, dengan perincian 38 juta dari minyak dan 57 juta dari gas.
Kemudian, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga siap meningkatkan produksinya seiring dengan beroperasinya pipa transportasi minyak di blok Rokan, Riau pada Januari 2022 mendatang.
Direktur Insfrastruktur dan Teknologi PGAS Achmad Muchtasyar mengatakan bahwa pipa transportasi minyak tersebut akan beroperasi di wilayah kerja Balam-Bangko–Dumai dan Minas–Duri–Dumai.
“Total capex untuk pembangunan pipa minyak Rokan ini sebesar US$300 juta dengan target partial completion pada kuartal IV/2021 dan full scale on stream pada Januari 2022,” jelasnya dalam paparan publik, Rabu (17/11/2021).
Nantinya pipa ini dapat mengangkut atau menyalurkan minyak hingga 260.000 barel per hari. Adapun, progres sampai dengan September 2021 adalah sekitar 84 persen dan sampai dengan pertengahan November 2021 sudah mencapai 98,5 persen.